Tahuna, Sulutnews.com – Kunjungi perbatasan Indonesia-Filipina tim dari Kemenkopolhukam tiba di pulau terluar Indonesia, pulau Marore di kecamatan Kepulauan Marore Kabupaten Kepulauan Sangihe, bukti Negara Hadir Di Perbatasan Indonesia-Filipina.
Tim terdiri dari Krisdiyanto. M.Tr, Opsla, Deputi Bidang Ketahanan Negara, Suteikno Suleman Asisten Deputi Koordinator Bidang Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan, di dampingi Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe Rinny Silangen Tamuntuan (RST) beserta rombongan lainnya, tiba di Marore, Selasa, (26/09/2023).
Dengan menaiki Kapal Perang KRI Yos Sudarso 353, rombongan bertolak dari pelabuhan Nusantara Tahuna, diawali dengan upacara pencanangan ekspor dari pelabuhan Nusantara Tahuna ke General Santos (Gensan) Filipina.
Kedatangan Rombongan Kemenkopolhukam dalam rangka meninjau langsung lokasi pembangunan Borders Crossing Station (BCS) dan lokasi bakal di bangunnya Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBNT) di Pulau Marore.
Rombongan disambut oleh Camat Marore, Marcos Sasiang dan unsur Forkopinca, perangkat kampung dan masyarakat. Setibanya di Marore rombongan langsung melihat bangunan BCS yang sudah mengalami rusak dan tidak layak di tempati.
Selain itu, rombongan Menkopolhukam menyempatkan diri untuk menyampaikan sambutan yang di wakili oleh
Suteikno Suleman Asdep Koordinator Bidang Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan.
Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa kunjungan Kerja di wilayah perbatasan NKRI di pulau Marore sebagi bentuk kepedulian negara di wilayah perbatasan “Kehadiran kami sebagai bentuk hadirnya negara di wilayah perbatasan, apalagi ada kegiatan pembangunan BTS pada tahun ini, sehingga untuk memastikan apakah kesiapan lokasi dan lainnya sudah memenuhi syarat atau belum” tandas Asep.
Namun, kata dia kehadiran mereka menyeriusi persoalan perbatasan dimana salah satu upaya adalah menyiapkan fasilitas atau infrastruktur, yang pertama di bangun adalah BCS selanjutnya akan dibangunnya PLBNT.
“Sebagaimana komitmen Presiden Jokowi yakni membangun dari pinggiran, olehnya perhatian Presiden salah satunya adalah membangun fasilitas di wilayah perbatasan yaitu, di Marore dan di Miangas Kabupaten Talaud” tambah Asdep.
Kemudian, lanjut Asdep, dipastikan kehadiran PLBN di wilayah perbatasan akan mendorong peningkatan perekonomian masyarakat, selain itu wajah perbatasan akan lebih baik sehingga negara tetangga akan segan dengan Indonesia.
Ia juga mengajak masyarakat di perbatasan untuk sama-sama menjaga kedaulatan NKRI. “Harapan kami semua unsur di wilayah perbatasan ini tetap menjaga kekompakan kedamaian dan kedaulatan NKRI” sambung Asdep.
Dikemukakan oleh Krisdiyanto. M.Tr, Opsla, Deputi Bidang Ketahanan Negara, bahwa pihaknya akan menyeriusi pembangunan BCS sebab pembangunan BCS merupakan atensi khusus dari Kemenkopolhukam Mahmud MD.
“Jadi belum lama ini Bupati dan pihak kami melaksanakan pertemuan dengan pak Mahmud MD, beliau memerintahkan agar pembangunan BCS harus tuntas tahun ini, sehingga kami hadir di Marore ini untuk memastikan lokasi pembangunan BCS dan melihat langsung kondisi bangunan lama yang ternyata sudah harus di perbaiki” ungkapnya.
Deputi menyampaikan selain melihat kondisi bangunan BCS dan lokasi pembangunannya, pihaknya juga melakukan survei lokasi akan di bangunnya PLBNT di Marore, serta mengumpulkan data terkait kesiapan pembangunan PLBNT tersebut.
Bupati menyampaikan, pihaknya sangat berterima kasih atas kunjungan dari rombongan Kemenkopolhukam yang telah meninjau lokasi pembangunan BCS dan PLBNT di Marore.
Menurut Bupati, hadirnya tim dari Kemenkopolhukam sebagai bukti pemerintah pusat hadir bagi masyarakat di perbatasan, “Jadi kehadiran tim Kemenkopolhukam di wilayah perbatasan sebagai bukti pemerintah pusat memperhatikan wilayah perbatasan Indonesia termasuk kepulauan Marore ini” ujar Tamuntuan.
Bupati juga berharap, pembangunan BCS tahun ini akan segera terealisasi “Tentunya harapan kami pembangunan BCS dapat segera terealisasi tahun ini, selain itu kami berharap pembangunan PLBNT di Marore tahun depan bisa terwujud” ungkap Bupati, sambil meminta masyarakat di perbatasan untuk bekerjasama dalam mewujudkan pembangunan BCS dan PLBNT.
Camat Marore, Marcos Sasiang juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan tim Kemenkopolhukam dan Bupati di wilayah Marore, apalagi kedatangan tim untuk memastikan lokasi pembangunan BCS dan PLBNT.
“Kehadiran tim Kemenkopolhukam dan Bupati di Marore tentunya memberikan harapan baru bagi kami masyarakat di perbatasan, akan hadirnya infrastruktur yang representatif untuk menunjukkan wajah dan integritas bangsa karena kami ada di depan negara ini, sehingga kami merespon baik rencana pembangunan BCS dan PLBNT di Marore, jadi kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih” kata Sasiang.
Sebagai catatan, perjalanan ke Marore memakan waktu 7 jam, tiba di Marore, KRI Yos Sudarso tidak bisa sandar di dermaga Marore, kapal pun berlabuh. Tim satu persatu menuruni tangga, pemandangan itu sangat mendebarkan apalagi saat Bupati menuruni tangga, rasa kuatir dan cemas pun terasa namun semua bisa berjalan dengan baik sampai tim kembali ke Tahuna. (*/Advetorial)
