Kupang, Sulutnews.com – Berdasarkan hasil pemantauan dan analisis terbaru, Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang mengeluarkan *Siaran Pers* terbaru dengan nomor: *e.B/ME.02.04/061/KKOE/XII/2024 tentang Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Nusa Tenggara Timur. Periode berlaku Siaran Pers* ini adalah tanggal 5 Desember 2024 hingga 10 Desember 2024.
Kondisi Dinamika Atmosfer
Memperhatikan perkembangan Dinamika Atmosfer terkini, wilayah Nusa Tenggara Timur masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem yang disebabkan oleh beberapa faktor:
- Meningkatnya aktivitas Monsun Asia yang membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia timur, termasuk NTT.
- Adanya pusat tekanan rendah di sekitar perairan Laut Banda dan Laut Timor, yang berpotensi memperkuat pembentukan awan hujan.
- Fenomena Gelombang Atmosfer Rossby dan Kelvin yang aktif di wilayah NTT, turut memicu pertumbuhan awan hujan signifikan.
Dampak yang Berpotensi Terjadi
Potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi selama periode ini meliputi:
– Hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.
– Gelombang tinggi di wilayah perairan Laut Sawu, Selat Ombai, Laut Timor, dan Samudra Hindia selatan NTT.
– Potensi banjir dan tanah longsor di wilayah rawan, khususnya daerah perbukitan dan wilayah pesisir.
Imbauan Kepada Masyarakat
Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang mengimbau masyarakat agar:
- Tetap waspada terhadap potensi dampak cuaca ekstrem, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor.
- Menghindari aktivitas pelayaran di wilayah perairan dengan gelombang tinggi.
- Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG seperti aplikasi Info BMKG, situs web, dan media sosial BMKG.
Informasi cuaca ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan dinamika atmosfer. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang di nomor (0380) 881666 atau melalui layanan posko siaga cuaca di wilayah setempat.
Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Reporter: Dance Henukh