Rote Ndao,Sulutnews.com – Sebuah keributan pecah di Desa Kuli Dusun Danole pada Senin malam, melibatkan Tony Tassi, warga setempat, yang menanyakan pemasangan baliho kampanye Paket Ita Esa oleh Paulus Henuk.
Menurut saksi mata, Ande Boak, Tony Tassi datang ke rumahnya dan bertanya, “Siapa yang pasang ini baliho Paket Ita Esa Bapak Paulus Henuk?” Ande Boak menjawab, “Saya dan Bobby Tassi yang pasang.” Mendengar jawaban tersebut, Tony Tassi marah dan berkata, “Kenapa basong (kalian) tidak tanya saya dulu,” yang kemudian memicu keributan.
Salah satu warga, Yanti, keluar dari dalam rumahnya dan berkata, “Sudah, kalau memang kakak tidak mau pasang balihonya di situ, biar cabut saja itu baliho dan pasang saja di depan saya punya rumah.” Pernyataan ini semakin memanaskan situasi, dengan Tony Tassi membawa-bawa nama suami Yanti yang sudah meninggal.
Anderias Tassi, tak lain adalah Bapa mertua Yanti sekaligus bersama warga setempat, mendatangi tempat kejadian dan bertanya, “Ada masalah apa sampai ribut malam-malam begini?” Tony Tassi yang marah kemudian mencekik Anderias Tassi sambil mengangkat parang yang dibawanya. Namun, Anderias Tassi berhasil menyikut tangan Tony yang memegang parang dan segera lari ke dalam rumah untuk mengunci pintu.
Setelah kejadian tersebut, Anderias Tassi melaporkan insiden ini ke pihak kepolisian Polsek Lobalain Namun, ketika polisi tiba di lokasi, Tony Tassi sudah melarikan diri dan tidak diketahui keberadaannya.
Anderias Tassi berharap masalah ini dapat diproses lebih lanjut oleh pihak kepolisian sesuai dengan laporan yang telah dibuat.
Reporter: Dance Henukh