Rote Ndao,Sulutnews.com — Kasus dugaan penyelewengan dana bantuan irigasi mesin perpompaan di Kelurahan Mokdale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, semakin menguat. Bantuan yang seharusnya meningkatkan produktivitas pertanian, justru terindikasi disalahgunakan oleh oknum Kabit Pertanian Folkes Panie Alias Fol Panie.
Pada tahun 2024, Kelompok Tani Sejahtera yang dipimpin Bapak Frans Otto menerima bantuan irigasi perpompaan dari Kementerian Pertanian Pusat. ” Informasi bantuan disampaikan oleh Folkes Panie, Kabid Pertanian Kabupaten Rote Ndao. Bantuan senilai lebih dari Rp 200 juta tersebut meliputi mesin pompa Kubota 8.5 HP, lebih dari 100 batang pipa berukuran 3 dim, sambungan pipa, stop kran, dan biaya upah kerja (HOK) untuk pembangunan rumah pompa.
Namun, kenyataan pahit justru dialami Kelompok Tani Sejahtera. ” Mesin dan aksesorisnya tidak berfungsi dengan baik. Lebih mengejutkan lagi, “kelompok tani mengaku sama sekali tidak dilibatkan dalam proses pengadaan. Bapak Frans Otto .”menegaskan bahwa kelompoknya hanya menerima barang yang sudah jadi,” dan itu pun dalam kondisi tidak layak pakai. Dugaan kuat mengarah pada Folkes Panie Alias Fol Panie yang diduga terlibat dalam proses pengadaan yang tidak transparan.
Ketidakjelasan ini menimbulkan kecurigaan kuat adanya penyelewengan dana. Kemana larinya dana ratusan juta rupiah tersebut? Pertanyaan ini mendesak untuk dijawab. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana bantuan menjadi krusial. Proses pengadaan yang diduga dilakukan oleh Folkes Panie dan Frid Suek perlu diinvestigasi secara menyeluruh.
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan aparat penegak hukum harus segera bertindak. Investigasi yang independen dan transparan sangat diperlukan untuk mengungkap kebenaran, memperoleh keadilan bagi Kelompok Tani Sejahtera, dan memberikan efek jera bagi pelaku. Kasus ini menjadi bukti nyata perlunya pengawasan yang lebih ketat dalam penyaluran dana bantuan pemerintah agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan semakin tergerus jika kasus seperti ini dibiarkan tanpa penyelesaian yang adil dan tuntas.
Folkes Panie alias Fol Panie di konfirmasi Senin 9 Juni hingga dengan selasa 10 Juni 2025 tidak merespon pertanyaan media hingga berita ini di tayangkan.
Reporter: Danche Henukh