Manado, Sulutnews.com.Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sulut Wanda Musu SE ME mengatakan, hinga menjelang akhir tahun 2024 meningkat laporan masalah kekerasan perempuan dan anak yang mereka terima dari masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Kadis PPP3A Sulut Wanda Musu SE ME kepada wartawan Sulutnews.com dan Lacakpost.com pekan lalu dikantornya.
Menurut Wanda Musu meningkatnya laporan masalah kekerasan yang mereka terima karena masyarakat mulai sadar dan mengerti dan berani untuk melaporkan bila ada masalah kekerasan baik perempuan dan anak.
Karena masalah yang mereka hadapi tidak membebani mereka dengan biaya apabila mengurus perkara hinga kerana hukum
Karena kami yang menyiapkan pengacara dan ahli Phiskolog dan melakukan pendampingan” Jadi cukup meningkat laporan yang masuk” katanya.
Laporan yang masuk ada langsung ke Dinas PPP3A di Provinsi tapi ada di Kabupaten dan Kota. Untuk menyelesaikan masalah ada ditangani di Kabupaten dan Kota dan juga Perwakilan Dinas PPP3A Sulut lewat Unit Pelaksana Teknis Daerah ( UPTD) Sulut.” Jadi kita cepat melakukan penyelesaian ada yang diselesaikan secara damai ada sampai kerana hukum atau diselesaikan di Pengadilan” kata Wanda Musu.
Ditambahkan dari data yang ada laporan yang masuk dari 15 Kabupaten dan Kota itu selain kekerasan terhadap perempuan ada juga masalah anak dan bulling di sekolah dan Kampus.
Saat ini pihaknya terus melakukan juga sosialisasi bersama Satgas di Sekolah sekolah dan Kampus – Kampus. Satgas yang ada sangat berperan penting untuk sosialisasi agar tidak ada kekerasan disekolah.
Wanda menambahkan pihaknya juga saat ini ada pakar pakar hukum dan pengacara serta pakar Phiskologi untuk membantu Dinas PPP3A dalam menyelesaikan masalah kekerasan perempuan dan anak yang dilaporkan masyarakat.” Kita kerja cepat dan tuntas didukung sumber daya manusia ( SDM) yang berkualitas” kata Wanda Musu. (Fanny)