MANADO, Sulutnews.com – Komisi IV DPRD Sulut memanggil Dinas Pendidikan untuk menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait evaluasi realisasi pelaksanaan program dinas Pendidikan. Pada giat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sulut Billy Lombok selaku koordinator Komisi IV tersebut anggota Komisi IV Agustin Kambey menyorot kontraktor pelaksana pekerjaan pembangunan salah satu gedung SD di Kabupaten Bolaang Mongondouw yang terkesan asal jadi bahkan tidak selesai tepat waktu.
“Apa bisa dibenarkan untuk pemasangan tehel (Ubin-red) dua warna, juga pemasangan atap tidak sesuai karena saat hujan air masuk kedalam ruang belajar,” tanya Kambey.
Juga Anggota Komisi IV Yuzra Alhabsy yang menyorot seleksi P3K di cabang Dinas yang terkesan tidak transparan, jug soal pekerjaan fisik tahun 2022 berapa yang tidak selesai dan berapa yang tidak tuntas.” Ada sesuatu yang salah soal perencanaan karena dari hasil kunjungan lapangan ada banyak pekerjaan proyek fisik yang bersumber dari anggaran DAK dikerjakan asal jadi ,” kata Yuzra.sambil menambahkan lebih baik terlambat lelang dari pada perencanaan pekerjaan amburadul, itu penting karena saat turun lapangan Anggota DPRD yang disorot dan dianggap tak mampu menindak lanjuti hasil temuan lapangan,” tegas Yuzra.
Sementara itu kepala Dinas Pendidikan Sulut dr Grace Punuh melalui sekertaris dinas menjelaskan terkait pemanfaatan dana DAK tahun 2022 dimanfaatkan100 persen meskipun diakui ada beberapa pekerjaan yang masih diberikan kesempatan untuk diselesaikan.” Untuk SMK 55 Sekolah belum mencapai 100 persen, 27 pekerjaan berfariasi realisasi fisik 50-90, ua pekerjaan posisi 90 persen ada 10 Pekerjaan dan 80-85 persen ada tiga pekerjaan selain dari iti sudah mencapai seratus persen.(josh tinungki)