
Foto : Bupati Bolmong Utara Sirajudin Lasena menyampaikan sambutan pada acara “Dialog Kepemudaan” DPD II KNPI Bolmong Utara.
Bolmut, Sulutnews.com – Bupati Bolmong Utara Sirajudin Lasena memberikan sambutan acara “Dialog Kepemudaan.”
Acara ini dilaksanakan DPD II KNPI Bolmong Utara, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Bolmong Utara ke-18, tanggal 23 Mei 2025.Acara ini berlangsung di Obyek Wisata Pantai Batupinagut, Cafe Bikini Bottem, Boroko Timur. Minggu (18/05/2025).
Dialog Kepemudaan mengangkat tema:
“OPTIMISME 18 TAHUN BOLAANG MONGONDOW UTARA: Peran Pemuda dalam Mengawal Arah Kebijakan dan Pembangunan Daerah”
Acara dialog ini bertujuan untuk memahami kebutuhan dan aspirasi pemuda, serta mengembangkan strategi guna meningkatkan peran dan kontribusi mereka dalam masyarakat dan daerah.
Melalui dialog ini, diharapkan dapat dibangun kesepakatan dan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup pemuda yang inklusif dan berkelanjutan.
Bupati Bolmong Utara dalam sambutannya memberikan gambaran dari harapan besar masyarakat terhadap KNPI Bolmong Utara mencerminkan betapa pentingnya peran organisasi ini dalam pembangunan daerah.

Foto : Bupati Bolmong Utara Sirajudin Lasena, Asisten I Rachmat Pontoh, Asisten II Nazarudin Maloho, Ketua Presidium Pemekaran Bolmong Utara M.I. Cristofel Buhang dan Ketua DPD II KNPI Donal Hompi Palandi.
Sebagai organisasi yang memiliki akar yang kuat di kalangan pemuda, KNPI DPD Bolmong Utara memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang mampu mendorong kemajuan sosial, ekonomi, dan budaya di Bolmong Utara.
Namun, untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut, KNPI DPD Bolmong Utara harus menjaga integritas, dan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip kejujuran, transparansi, dan akuntabilitas.
“Harus berani mengambil langkah-langkah strategis, membangun kemitraan yang kuat, dan memastikan bahwa setiap program yang dijalankan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.” ungkap Bupati Sirajudin Lasena.
Akhirnya, harapan besar ini hanya akan terwujud jika seluruh elemen di dalam KNPI DPD II Bolmong Utara bersatu padu, bekerja dengan semangat yang sama, dan memiliki visi yang jelas untuk masa depan Bolmong Utara.
Sebelumnya, Ketua DPD II KNPI Bolmong Utara Donal Hopni Palandi, SM dalam orasinya mengingatkan kembali tentang masa depan daerah ini ada di tangan kita, dan masyarakat menanti dengan penuh harap akan kontribusi nyata dari KNPI DPD II Bolmong Utara dalam membangun daerah leluhurnya yang lebih baik.
Oleh sebab itu kita sudah komitmen bersama untuk mengawal 17 program prioritas pembangunan yang telah dicanangkan Bupati Sirajudin Lasena dan Wakil Bupati Moh. Aditya Pontoh.
“Kita dalam struktur kepengurusan komposisi wakil ketua, masing-masing telah dibagi pada setiap item 17 program,” pungkas Donal Palandi.
Moderator Diskusi panel ini Muh. Rifki Tegela menghadirkan narasumber dengan materi dialognya :

Foto : Narasumber Dialog Kepemudaan. Dari kiri ke kanan Muh. Ersad Mamonto, Supriadi Goma, Saiful Ambarak, Ardiansyah Mansur, moderator Muh. Rifki Tegela.
1. SAIFUL AMBARAK, S.Pd.
“Komitmen Legislatif dalam Mendukung
Kebutuhan dan Aspirasi Pemuda Melalui Kebijakan dan Legislasi.”
2. SUPRIADI GOMA, S.Pd.I.
“Tantangan dan peluang dalam Implementasi
Kebijakan Publik di Bolaang Mongondow Utara: Melihat Indikator capaian, Analisis Kebijakan dan
Partisipasi Masyarakat.”
3. MUH. ERSYAD MAMONTO.
“Teknologi dan Inovasi untuk Pembangunan SDM: Pendekatan berbasis Data dan Kearifan Lokal.”
4. ARDIANSYAH MANSYUR, SP.
“Pengembangan Ekonomi Lokal: Partisipasi Pemuda dalam Pengembangan Karir dan Kesempatan Kerja di Sektor Pertanian.”
Jika dikaji dalam teori pembangunan sosial, para narasumber mencoba menjelaskan perubahan kualitatif dalam struktur dan kerangka masyarakat , membantu masyarakat untuk lebih mewujudkan tujuan dan sasaran.
Kata narasumber Supriadi Goma, pembangunan dapat didefinisikan dengan cara yang berlaku untuk semua masyarakat di semua periode sejarah sebagai gerakan ke atas yang menampilkan tingkat energi, efisiensi, kualitas, produktivitas, kompleksitas, pemahaman, kreativitas, penguasaan, dan pencapaian yang lebih besar.
“Pembangunan adalah proses perubahan sosial , bukan hanya serangkaian kebijakan dan program yang ditetapkan untuk beberapa hasil tertentu.”
Kurangnya motivasi dalam persfektif berbeda dapat ditinjau dari 3 perkembangan masyarakat :
Pertama, Kesadaran magic, jika panen gagal, akan dipertanyakan siapa yang khotbah idul fitri ?
Kedua, kesadaran naif masyarakat menyadari adanya masalah, mereka tidak memiliki keinginan atau kemampuan untuk bertindak. Mereka mungkin merasa tidak berdaya atau percaya bahwa masalah itu terlalu besar untuk diubah.
Ketiga, kesadaran kritis masyarakat adalah kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara rasional, objektif, dan analitis terhadap berbagai isu sosial, politik, dan budaya yang terjadi di sekitarnya.
Masyarakat yang sadar kritis tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mempertanyakan, menganalisis, dan mencari bukti untuk memahami akar masalah dan potensi solusinya.
Narasumber Saiful Ambarak mengkritisi tentang proses sektor pembangunan diatur oleh banyak faktor yang mempengaruhi hasil upaya pembangunan.
Harus ada motif yang mendorong perubahan sosial dan prasyarat penting agar perubahan itu terjadi. Motif itu harus cukup kuat untuk mengatasi hambatan yang menghalangi terjadinya perubahan itu.
Katanya Saiful Ambarak, dalam analogi sistem pemerintahan eksekutif tanpa legislatif seperti patung bernyawa. Demikian juga legislatif tanpa eksekutif seperti mayat berjalan.”
Narasumber Muh. Ersad Mamonto menyatakan pembangunan juga membutuhkan sumber daya seperti modal, teknologi, dan infrastruktur pendukung.
Hal ini menjawab pernyataan dan argumentasi Tri Putra Buhang tentang loncatan perkembangan teknologi penggunaan robot dalam industri cyber dan uang digital semakin populer sebagai alternatif pembayaran.
Uang digital, seperti mata uang digital bank sentral (Central Bank Digital Currency/CBDC) atau e-money, menawarkan kemudahan dan efisiensi dalam bertransaksi. CBDC, yang dikelola oleh bank sentral, berfungsi sebagai versi digital dari uang tunai.
“Oleh sebab itu dinamika pembangunan melesat kedepan, adalah hasil dari kapasitas masyarakat dan kearifan lokal untuk mengatur sumber daya untuk memenuhi tantangan dan peluang masa depan,” ungkap Ersad Mamonto.
Ersad Mamonto menambahkan, para pionir memperkenalkan ide-ide baru, praktik, dan kebiasaan yang awalnya ditolak oleh elemen-elemen konservatif. Pada tahap selanjutnya, inovasi diterima, ditiru, diorganisasikan, dan digunakan oleh anggota masyarakat lainnya.
Narasumber Ardiansyah Mansur, seorang jurnalis namun telah menjadi penyuluh pertanian setelah jadi ASN Dinas Pertanian Bolmong Utara.
Katanya, produktivitas sumber daya meningkat pesat seiring dengan meningkatnya kualitas organisasi dan tingkat masukan pengetahuan.
“Seorang petani cabe atau rica di Sangkub memiliki penghasilan setiap minggu sekitar 70 jutaan. Petani ini konsisten nanam cabe, apakah harganya naik atau turun, patut dicontoh petani nilam,”
Meskipun istilah produk pertanian, biasanya merujuk pada kemajuan ekonomi, istilah ini juga dapat diterapkan pada kemajuan politik, sosial, dan teknologi.
Berbagai sektor masyarakat ini saling terkait erat sehingga sulit untuk memisahkannya dengan jelas.
Kata Ardriansyah Mansur, ketika kita makan ayam geprek, kita tidak sadari bahan dasar bawang batang dan sayur kol dari daerah lain Modoinding, belum lagi biji bawang dari Sulawesi Tengah. Solusinya bagaimana ? *** GG