MANADO,Sulutnews.com – Banyaknya program bantuan sosial yang dialokasikan pemerintah bagi warga miskin yang sering salah sasaran sehingga banyak memunculkan masalah di tengah masyarakat di Sulawesi Utara menjadi perhatian serius Anggota Komisi I DPRD Sulut Henry Walukouw. Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) komisi I bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sulut, Walukouw melayangkan kritikan terhadap kinerja Kepala Dinas PMD bersama jajaran dalam merealisasikan program bantuan sosial kepada masyarakat Miskin tidak berdasarkan fakta lapangan tetapi justru hanya berdasarkan data diatas kertas.
“Saya kira program pengentasan kemiskinan progresnya belum menyentuh secara tepat masyarakat miskin. Sehingga program setiap tahun dalam rangka mengantisipasi atau mengurangi ketimpangan sosial bagi Gelandangan, PSK, SKTM, masih kurang. Begitu juga kebijakan mitigasi bencana sebagai langkah antisipasi bencana Banjir dan Tanah longsor, juga bencana yang lain, catatan program dinas PMD tahun 2025 tidak terlihat,” tegas Henry.
Juga Politisi Demokrat Sulut ini mempertanyakan anggaran dan program di tahun 2025 untuk meminimalisir angka desa kumuh di sulut.“Untuk program tahun 2025 dianggarkan atau tidak, terkait bantun bencana bagi desa. Juga kebijakan terkait pengembangan Desa kumuh yang kalau tidak salah di Sulut masih terdapat 1,85 persen, seperti apa,” tanya Walukow
Sementara itu, menanggapi pertanyaan Anggota DPRD tersebut, Kepala Dinas PMD sulut Darwin Muksin mengungkapkan kunci dari permasalahan ketimpangan tersebut ada di ketersediaan anggaran.“Semua itu ada pada titik anggaran, misalnya kita memberikan di sektor pertanian, petani memiliki ladang tapi dia tidak punya alat. Apakah yang akan kita bantu, misalnya kita bantu dengan hand tractor bisa aja seluruh kab/kota ada ketimpangan, tetapi like and dislike. Kalau memang aspirasi seperti ketimpangan tadi diberikan hand tractor, tolong juga kami diberikan anggaran, maka kami siap memberikan bantuan,” kata Darwin mengungkap persoalan yang dihadapi Dinas PMD.(Josh tinungki)