Menu

Mode Gelap
Menparekraf Sandiaga Uno Puji Pemda Sulut Laksanakan Discover North Sulawesi 2024 Saat Ditangkap Kapal MV Lakas Berbendera Filipina Tidak Memiliki Dokumen Lengkap TIFF 2024 Spektakuler, Gubernur Olly : Tomohon Jadi Perhatian Dunia Suatu Kebanggaan Bagi Sulut Wujud Komitmen Peningkatan Kualitas Pendidikan Walikota Caroll Senduk Salurkan Beasiswa Tomohon Hebat Sidang Terbuka Senat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Samratulangi Acara Purnabakti Guru Besar Prof Bernhard Tewal

Bolmut · 3 Jan 2023 14:42 WIB ·

Kopi Sore Dengan Asripan Nani


Kopi Sore Dengan Asripan Nani Perbesar

Bolmut, Sulutnews.com – Dialog di sore hari sambil minum kopi dengan Asripan Nani bersama dengan masyarakat Kaidipang sangat menarik membagi pengalaman beliau untuk evaluasi kembali pada awal kariernya sebagai mantan Ketika KNPI Bolmong dan juga sebagai birokrat senior di Kabupaten Bolmong Mongondow Utara. Dialog ini berlangsung di kediamannya Desa Boroko Kecamatan Kaidipang. Selasa (03/01/2023).

“Tradisi kopi morning ini pada waktu saya sebagai Ketua KNPI Kabupaten Bolmong dengan mengundang Bupati Ibu Marlina Moha Siahaan beserta kepala dinas, Ketua DPRD Bolmong dan para wakil rakyat, termasuk mengundang tokoh masyarakat, aktifis LSM, tokoh pemuda, guna berdialog langsung dengan para pemangku kepentingan.” Ujar Asripan Nani.

Tujuan ingin diraih dalam dialog kopi morning agar para peserta dapat menyampaikan keluhan, usulan atau gagasan, termasuk mengkritisi kebijakan kepemerintahan. Pada saat ada permasalahan para petani, pengusaha, dengan dinas terkait, maka bupati menunjuk kadis yang dimaksud untuk menjelaskann serta solusinya, termasuk keluhan masyarakat kepada wakil rakyatnya. Bulan berikutnya kita evaluasi kembali.

Dr. Drs. Asripan Nani, M.Si sebagai Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Sulut, dalam liburan perpisahan tahun kembali ke negeri leluhurnya Bolmong Utara, dan juga melaksanakan hajatan cucu pertama Baskoro Nani berumur 40 hari untuk dihakekah gunting rambut dari anak sulungnya Fikri Nani.

Kadir Hangkiho sebagai tokoh masyarakat menceriterakan kembali pada pengalamannya pada saat beliau sebagai presidium Bolmong Utara menjadi daerah otonomi, serta dinamika tingkat keberhasilan setiap pemimpin daerah dimulai dari Pjs. H.R. Makagansa, Hamdan Datunsolang, dan Depri Pontoh dua periode akan berakhir pada September 2023.

“Tingkat keberhasilan para pemimpin Bolmong Utara dapat kita evaluasi dari tahun 2007 sampai dengan 2022, hanya dua kriteria sistem penilaian yaitu kepemimpinan dan manajerial sebagai kepala daerah. Pjs. Bupati H.R. Makagansa telah berhasil menata tata ruang Boroko sebagai pusat pemerintahan dengan merancang dua jalur jalan dengan penghijauan dengan pohon pelindung serta kembang berwarna warni, sehingga dari puncak bukit komus terlihat indah di malam hari. Pada era Hamdan Datunsolang, melanjutkan kembali kebijakan bupati sebelumnya yaitu penataan drainase, penataan pusat perkantoran, serta peduli pada kesejahteraan petani dengan slogan daerahnya Kabupaten Padi, terlihat nyata peningkatan produksi petani dan tersedianya pupuk karena ada distributor pupuk yang siap memasok kebutuhan petani pada setiap musim tanam, memberikan gratis mesin tempel katinting untuk para nelayan. Pada massa Depri Pontoh terlihat pembangunan infrastruktur kantor dinas dimana-mana, bangun jalan perkebunan termasuk RSUD Bolmut, namun petani dan nelayan terabaikan, pupuk semakin langka, pasokan ikan segar dari daerah tetangga dijual sepanjang jalan di Bolmut.” Ungkap Kadir Hangkiho.

Namun menurut Kadir Hangkiho, suatu kemajuan daerah bukan hanya berharap dari penataan APBD setiap tahun, tapi menciptakan lapangan kerja dan peningkatan PAD dari investasi masuk ke Bolmong Utara. Bagaimana pendapat Asripan Nani pada waktu itu sebagai mantan Sekda ?

“Saya pada masa kepemerintahan Hamdan Datunsolang sebagai Kepala Bappeda dan sempat memikirkan bagaimana Sumber Daya Manusia, terutama bagaimana kita mempersiapkan anak daerah menjadi seorang dokter. Dalam telaah kajian kita siapkan dana melalui APBD Rp.100 juta minimal 5 orang untuk calon orang dokter, setelah itu kita persiapkan infrastrukur membangun Rumah Sakit Daerah. Jika kita siapkan 5 orang calon dokter setiap tahun maka lima tahun kita telah menghasilkan 25 orang dokter siap kerja dan kita tingkatkan lagi mengambil dokter spesialis dalam ikatan perjanjian kerja, namun sayang tidak dilanjutkan lagi program tersebut. Kita saat ini mengontrak dokter ahli dari luar daerah dengan Rp.30 juta setiap bulannya, mereka hanya masuk dari hari senin sampai kamis, dan balik ke daerahnya masing-masing.” ujarnya

Disisi lainnya, kita pernah ditawarkan investor kelapa sawit, namun gagal karena berbagai alasan dari para aktifis. Saat ini rakyat Bolmong Utara menjadi pekerja di perkebunan sawit Kabupaten Buol. Lokasi pariwisata pantai “batu pinagut” sepi dari event kegiatan, jika kita bandingkan ke daerah tetangga obyek wisatanya event inovasi berlangsung setiap minggu, lomba musik dan lagu, pasar malam, dll. Dampaknya perekonomian masyarakat akan meningkat, pedagang kuliner akan meningkat pendapatannya, petani akan menanam pisang karena peredarannya uang tunai nyata dalam setiap moment pemberdayaan pariwisata pantai.

“Saya banyak belajar dari massa kepemimpinan Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, beliau dalam kepemerintahannya tidak bertumpu pada APBD. Prestasi yang paling dikenal yaitu menggelar beberapa event internasional, diantaranya Word Ocean Conference (WOC) yang mana dirinya menjadi Ketua Umum Panitia Daerah; Sail Bunaken dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit. Dua bulan persiapan sebelum acara berlangsung, beliau melakukan loby fasilitas ke kementrian terkait tanpa menggunakan anggaran APBD Sulut, acara tersebut hanya berlangsung dua minggu, tetapi setelah acara tersebut selesai, aset dan fasiltas dari kementerian terkait menjadi aset daerah.” kata Asripan Nani.

Kritikus media sosial Rustam Nani bertanya, dari dialog ini apakah kriteria memilih figure dan memilah calon-calon pemimpin daerah untuk Pemilu Serentak 2024 ?

Kadir Hangkiho menjawab spontan; dari dialog ini kita simpulkan :

Pertama, masyarakat akan menilai prestasi kinerja para pemimpin saat ini, belum tuntasnya memanfaatkan pelabuhan nelayan tuntung dan sampai saat ini hanya sebagai wacana, pembangunan rehabilitasi rumah dinas bupati dan wakil bupati di Bukit Gulantu gagal tender.

Kedua, memiliki talenta berkomunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat, baik melalui alat komunikasi handphone atau ketika masyarakat datang menghadapnya.

Ketiga, merangkul seluruh pemangku kepentingan tanpa membedakan warna politiknya, karena sudah mewakili kepentingan seluruh masyarakat.

Keempat, Menghindari konflik kepentingan seperti kolusi dan nepotisme.

Kelima, berani dan bertanggung jawab dalam setiap keputusan demi tegaknya integritas kepercayaan masyarakat.

Keenam, basis dari integritas adalah karakter dan perilaku etis. Ia berada pada tatanan aspek moral dan sifatnya personal menjadi teladan buat rakyatnya.

Ketujuh, karitas. Inilah yang sekarang menjadi mantra populer yaitu pemimpin adalah pelayan. Ia memiliki sifat rendah hati dan respek kepada orang lain.
Kedelapan, jabatan adalah amanah dan karena itu amanah harus dipertanggungjawabkan kepada konstituennya dengan cara melayani sepenuh hati untuk mereka.

Kesembilan, memiliki keseimbangan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual.

Kesepuluh, berlaku adil.

(**/Gandhi Goma)

Artikel ini telah dibaca 375 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Anak Tani Menjadi Wakil Rakyat

17 September 2024 - 22:39 WIB

Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRD Bolmong Utara Masa Jabatan 2024-2029

17 September 2024 - 20:51 WIB

Delapan (8) Kriteria Calon Pemimpin Daerah Dalam Pilkada 2024-2029

17 September 2024 - 00:08 WIB

Seluruh Kejahatan Berawal Dari Lisan Tidak Terjaga

15 September 2024 - 23:08 WIB

Rekrutmen KPPS Pemilihan 2024: Kesempatan Berkontribusi dalam Suksesnya Pilkada Serentak Bolmong Utara

14 September 2024 - 20:30 WIB

DUMI wujudkan kebutuhan dengan Dana Multiguna untuk ASN Di Bolmong Utara

14 September 2024 - 13:08 WIB

Trending di Bolmut