Manado, Sulutnews.com – Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah ( BPBD) Sulut Drs Joy Oroh mengatakan, dalam penanganan bencana di Sulut selalu dilakukan secara bersama atau gotong royong dan bersinergi dengan berbagai pihak seperti TNI, Polri, Basarnas relawan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan lembaga terkait serta Pemerintah Kabupaten dan Kota. “Dengan adanya kerjasama yang baik semua penanganan bencana lancar dan cepat penanganannya” kata Joy Oroh kepada Sulutnews.com Selasa (7/3) dikantornya.
Dikatakan waktu terjadi bencana banjir dan tanah longsor pada Jumat 27 Januari 2023 lalu di Kota Manado pihaknya bersama TNI, Polri dan Basarnas serta BPBD Kota Manado serta dinas terkait dan relawan langsung turun kelapangan.
Bahkan saat penanganan saat Covid 19 dua tahun lebih sangat kompak dan terlihat kebersamaan semua pihak dalam mengatasinya sehinga berjalan lancar.
Provinsi Sulut kata Joy Oroh masuk daerah rawan bencana baik banjir, tanah longsor, gunung meletus dan juga rawan gempa bumi. Pihaknya terus mengedukasi warga untuk tetap waspada dan melakukan pelatihan dan simulasi penanganan bencana. Pihaknya membuat program yang bisa cepat penanganan bencana.
Bantuan BPBN
Terkait bantuan saat bencana. Joy Oroh mengatakan saat bercana terjadi langsung ada bantuan makanan siap saji dari berbagai pihak dan dapur umum. Sementara untuk selimut tikar dan tenda darurat serta kebutuhan lainnya itu langsung dapat bantuan dari Badan Penangulangan Bencana Nasional ( BPBN) dan dari daerah atau Pemda setempat. Seperti contoh saat bencana 27 Januari 2023 lalu BPBN langsung berikan bantuan ke Pemda Sulut, Kota Manado dan Kabupaten Sangihe.” Jadi bantuan pusat sangat dibutuhkan” kata Joy Oroh.
Dalam bagian lain Joy Oroh mengatakan untuk membangun kembali rumah yang rusak, jalan dan jembatan serta fasilitas lainnya itu yang dilakukan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Kementrian lainnya serta Dinas terkait di daerah Kabupaten dan Kota serta Provinsi.” BPBD di daerah .hanya mengkoordinasi untuk membangun dari Kementrian atau Dinas terkait didaerah” ujar Oroh.Untuk pengunaan angaran dan pemberian bantuan selalu transparan sangat ketat dengan melibatkan aparat dan lembaga terkait seperti BPKP, dan aparat hukum lainnya.Seperti saat penanganan Covid 19 lalu melibatkan BPKP dan Kejaksaan serta Kepolisian hasilnya baik. (fanny)