Bitung, Sulutnews.com – Gelaran Festival HAM 2024 secara resmi ditutup. Agenda ini diawali dengan doa yang dipimpin oleh masing masing 6 pemuka agama yang ada di Kota Bitung.
Acara yang berlangsung di Ruang Sarundajang, Rabu(31/07/24), dihadiri Ketua Komnas HAM RI, Deputi 5 Kantor Staf Presiden, Wali Kota Bitung, Wakil Wali Kota Bitung, Ketua Komnas Perempuan, Ketua Komnas HAM Timor Leste, Ketua Dewan Pengurus International NGO Forum on Indonesian Development (INFID)
Turut hadir juga ,Lemhanas RI, Unsur Forkopimda Plus Kota Bitung, Bupati dan Walikota perwakilan se Indonesia, Gubernur Sulut, Ketua DPRD Bitung, Insan Pers serta organisasi masyarakat sipil, tokoh adat, tokoh perempuan dan undangan lainnya.
Dalam Pidato penutup oleh Wakil Ketua Bidang Eksternal Komnas HAM RI, Abdul Haris Semendawai menyampaikan terima kasihnya kepada Pemerintah Kota Bitung serta seluruh pihak yang turut berpartisipasi hingga sukses terselenggaranya aFestival HAM 2024 di Kota Bitung.
” Selama tiga hari ini kita telah bersama sama menyaksikan berbagai diskusi yang di kemas dalam dua pleno dan tujuh sesi paralel yang menghasilkan rekomendasi rekomendasi yang penting .”
Selain itu, kata Abdul Haris, kita juga telah menyaksikan berbagai kegiatan yang memberikan wawasan baru, inspirasi serta memperkuat komitmen kita dalam memajukan demokrasi, pemenuhan hak asasi manusia dan menguatkan partisipasi masyarakat dari daerah hingga nasional.
” Kami dari Komnas HAM ingin memberikan penghargaan khusus kepada mitra kerja yang telah bekerja sama dan penuh dedikasi yakni Kantor Staf Presiden(KSP), International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) dan Pemerintah Kota Bitung.” Ucap Haris.
Dikatakan bahwa kolaborasi ini menunjukkan komitment bersama dalam memajukan demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia.
Hubungan dan ruang yang diberikan oleh Pemkot Bitung sangat berperan penting hingga festival HAM 2024 dapat berjalan dengan panjang dan sukses.
” Dan bapak ibu sekalian, kita juga kemarin menyaksikan bagaimana dialog antara organisasi masyarakat sipil dengan pemerintah”.
” Pemkot Bitung dapat menjawab dengan baik, masyarakat dapat menyampaikan aspirasi secara terbuka dan kemudian pak walikota juga menerima masukan – masukan dengan baik. Saya kira ini salah satu contoh yang perlu kita junjung tinggi.” Ujar Haris.
Kami berharap, ini akan menjadi referensi dan panduan berharga bagi kita semua dalam upaya melanjutkan hak asasi manusia di berbagai kehidupan.
” Tanpa kontribusi semuanya, tentu acara ini tidak akan sukses, semoga kita terus diberikan kekuatan dan semangat untuk memperjuangkan hak asasi manusia dan demokrasi, serta menjadikan festival ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam masyarakat yang adil dan demokratis.” Kata Haris.
Selanjutnya, Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri dalam kegiatan tersebut, melalui closing statementnya menyampaikan bahwa semangat kebersamaan kolaborasi, komitment dan Malendong kuat untuk menumbuhkan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia di Kota Bitung.
” Festival ini buka hanya sebuah seremonial belaka, namun sebuah momentum penting untuk menumbuhkan kembali tekad kita dalam membangun kota bitung yang inklusif berkeadilan dan ramah HAM.”
Berbagai diskusi, seminar dan pameran seni budaya telah kita lalui bersama. Membuka mata dan pikiran kita serta pentingnya penghormatan terhadap hak asasi setiap individu serta menguatkan komitmen kita untuk menjaga .
Tanpa memandang perbedaan, kami yakin semangat kolaborasi, malendong dan
Kami sungguh mengapresia partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, mulai dari aktifis HAM, akademisi, organisasi masyarakat sipil, pemerintah dan masyarakat umum.
Semangat dan antusias ini yang ditentukan menjadi bukti nyata bahwa isu HAM bukan isapan jempol, melainkan tanggung jawab bersama yang harus kita pikul bersama
Perjalanan kita tidak berhenti sampai disini, festival HAM ini adalah tonggak awal bagi kita untuk terus melangkah maju menerjemahkan nilai nilai luhur hak asasi manusia.
” Dalam setiap aspek, mari kita jadikan momentum ini sebagai pemantik semangat untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi.” Jelas Mantiri.
Selanjutnya, dipenghujung acara ini, dibacakan deklarasi oleh seluruh yang hadir, sebagai hasil capaian selama Festival HAM 2024 berlangsung di Kota Bitung.
Dokumen ini berisikan rekomendasi konkret untuk ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat, daerah, organisasi masyarakat sipil, serta seluruh warga dalam upaya bersama penegakan hak asasi manusia di Indonesia.
Deklarasi ini merupakan catatan-catatan kritis dan konstruktif yang berlangsung selama Festival HAM 2024 berlangsung dari berbagai sesi diskusi yang terselenggara.
(Tzr)