Rote Ndao,Sulutnews.com – Proyek pembangunan Screen House di Rote Ndao tengah menjadi sorotan tajam. Kemacetan proyek yang berkepanjangan, diiringi keengganan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Rote Ndao, Meksi Mooy, untuk memberikan klarifikasi kepada media, telah memicu dugaan kuat praktik suap dan ketidaktransparanan dalam pengelolaan proyek tersebut.
Upaya konfirmasi yang dilakukan media melalui telepon dan WhatsApp pada Jumat, 9 Mei 2025, dan Sabtu, 10 Mei 2025, hingga saat ini belum membuahkan hasil. Ketidakhadiran dan keengganan Pak Meksi Mooy untuk memberikan penjelasan publik semakin memperkuat kecurigaan masyarakat akan adanya penyimpangan. Ketidakjelasan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai penggunaan anggaran dan proses pelaksanaan proyek.
Ketidaktransparanan yang terjadi menimbulkan keresahan dan menuntut kejelasan dari pemerintah daerah. Masyarakat Rote Ndao menuntut agar aparat penegak hukum segera menyelidiki dugaan korupsi ini. Kepercayaan publik terhadap integritas lembaga legislatif sedang diuji. Bukti-bukti yang ada, termasuk keengganan memberikan klarifikasi, menunjukkan potensi kerugian besar bagi masyarakat Rote Ndao jika dugaan suap terbukti. Proyek ini seharusnya menjadi motor penggerak pembangunan, bukan sumber permasalahan dan ketidakpercayaan.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proyek pemerintah. Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang jelas dan akurat mengenai penggunaan dana publik. Lembaga pengawas dan aparat penegak hukum harus bertindak tegas dan segera menyelidiki dugaan ini. Ketegasan dalam mengungkap kebenaran dan menjatuhkan sanksi yang setimpal kepada pihak-pihak yang terbukti bersalah akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberantas korupsi dan membangun pemerintahan yang bersih serta berwibawa di Rote Ndao. Kepercayaan masyarakat harus dikembalikan.
Reporter: Dance Henukh