MANADO, Sulutnews.com – Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Sulawesi Utara tiba-tiba berkurang dan kondisi ini menyebabkan antrian kendaraan terjadi dihampir semua SPBU. Dari pantauan lapangan di sejumlah SPBU / Pom Bensin di Wilayah Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung untuk BBM non solar semuanya penuh dengan antrian.
“Masalah BBM memiliki dampak yang tidak baik terutama sosial ekonomi. Ketersediaan stok yang tidak menentu menjadikan dunia usaha terganggu. Juga dampak terhadap sosial kemasyarakatan aktifitas warga jadi terganggu dan lebih fatal ini terjadi ketika jelang perayaan hari raya Natal dan Tahun baru,” ungkap Taufik masyarakat pengamat Ekonomi Sulut. Jumat (13/12/2024)
Jika dicermati antrian diluar sepeda motor rata-rata diatas 80 kendaraan roda empat dan terlihat tidak ada petugas untuk pengatur kelancaran lalu lintas dan menjaga keamanan. Pertanyaannya, bagaimana peran Pemerintah Provinsi Sulut dalam hal ini Asisten II.” Pemerintah jangan diam harus ada upaya atau langkah untuk segera mengatasi persoalan BBM, karena jika dibiarkan terlalu lama maka tidak hanya Ekonomi dan Sosial kemasyarakatan yang terganggu tetapi bisa meluas ke hal-hal yang menggangu stabilitas keamanan di daerah,” tegas Taufik.
Pemadaman aliran listrik serentak selama 11 jam di Wilayah Suluttenggo yang terjadi pada 10 -11 Desember 2024 jangan sampai dijadikan alasan bagi para pemain BBM sehingga menjadi langkah.”Jangan karena hanya untuk kepentingan pengusaha, kemudian masyarakat yang jadi korban,” ungkap Taufik mengingatkan karena persoalan BBM langkah sering dijadikan celah untuk menjadikan harga naik bukan karena harga Minyak dunia naik tetapi karena hanya untuk menjadikan para pengusaha mencari untung.(josh tinungki)