Minahasa,Sulutnews.com– Aktivitas pengangkutan batu untuk Pengerjaan mega proyek pembangunan Revitalisasi Danau Tondano, yang dilaksanakan oleh PT BumiKarsa selaku Kontraktor, dinilai membahayakan pengguna jalan.
Pasalnya, Keberadaan Dum truk pengangkut batu yang melintasi jalan raya Kasuang Tomohon – Tondano, dapat menimbulkan kekhawatiran para pengguna jalan karena rawan kecelakaan.
“Bahkan, truk pengangkut batu besar tanpa pengaman di pintu belakang ini, hampir setiap harinya juga terpantau lalu-lalang di jalan Boulevard Tondano, Kabupaten Minahasa.
“Ini rawan kecelakaan, tidak bisa dibayang apa yang terjadi jika batu-batu besar itu tergelincir ke badan jalan,”kata sejumlah masyarakat pengguna jalan, kepada Media ini.
Kekhawatiran serupa juga ikut disampaikan oleh sejumlah sopir mikrolet (angkutan umum) Tondano – Tomohon. “Mereka menyebutkan, seolah-olah ada pembiaran terhadap aktivitas truk pengangkut batu yang tanpa penutup dan pengaman belakang.
“Aktivitas ini, sudah menjadi hal yang biasa, dimana truk pengangkut batu tanpa pengaman ini, sepertinya memang dibiarkan, padahal dapat membahayakan pengguna jalan lainnya,” tutur mereka.
Sehingga Mereka berharap, Pemerintah dan Kepolisian dapat melihat situasi yang dinilai sangat membahayakan keselamatan para pengguna jalan.
Informasi yang diperoleh Sulutnews.com Batu – batu tersebut diduga diambil dari tambang galian C ilegal di Kasuang, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara untuk menunjang proyek infrastruktur di lingkar Danau Tondano.
Sampai saat ini anehnya lagi, aktivitas penambangan galian C ilegal itu masih terus berlangsung. Padahal aktivitas galian tambang itu juga diduga mengancam mata air bersih di dekat lokasi tersebut
Amatan di lapangan, Jumat (13/1/2023), serpihan tanah dalam truk pengangkut batu itu jatuh berceceran karena tidak adanya penutup. Hal itu mengganggu pengguna jalan lain di lintasan yang dilewati truk tersebut, terutama para pengendara sepeda motor. (**/arp)