MANADO,Sulutnews.com – Merasa tidak satupun personil Fraksi Demokrat menjadi Pimpinan di 16 Alat Kelengkapan Dewan yang ada di DPRD Sulut, Anggota Fraksi Hendry Walukow melakukan Interupsi saat pelaksanaan Rapat Paripurna DPRD Sulut yang digelar Rabu (20/11/2024). Usai Ketua DPRD Fransiskus Andi Silangen membacakan dan menetapkan nama- nama Pimpinan dan Anggota dalam AKD. Hendry Walukow langsung menginterupsi dengan menyatakan apresiasi atas proses demokrasi yang terjadi dan sangat menghargai keputusan yang sudah ditetapkan, namun menurutnya dari sekian banyak Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang ada dirinya sangat menyayangkan ketika tidak ada satupun personil Fraksi Partai Demokrat yang ditetapkan sebagai Pimpinan
“Atas proses demokrasi yang terjadi hari ini di lembaga DPRD Sulut biarlah Rakyat yang menilai, biarlah masyarakat yang menilai, dengan tidak adanya personil Fraksi Demokrat yang menjadi pimpinan AKD justru ini menjadikan motivasi bagi kami Fraksi Partai Demokrat untuk lebih giat lagi bekerja bersama rakyat,” tegas Walukow.
Atas konstalasi politik yang terjadi di DPRD Sulut pada periode 2024-2029 menurut Pengamat Politik Sulut Taufik Tumbelaka, ini menjadi pembuktian jika Partai Demokrat dalam posisi satu Fraksi Utuh dan berhasil mendapatkan Satu jatah Pimpinan Dewan ternyata tak mampu bersaing dalam lobi politik terutama dengan Fraksi Partai Gerindra yang hanya memiliki 4 personil tapi mampu tampil dan berhasil mendapatkan jatah Pimpinan di Alat Kelengkapan Dewan.” Ini menjadi pembuktian jika komunikasi politik yang dibangun oleh Fraksi Demokrat tidak mampu meyakinkan Fraksi lain sehingga strategi politik yang harusnya direbut agar kekuatan untuk menjalankan amanah masyarakat di lembaga DPRD semakin kuat, kini harus gigit jari dan ini jelas mempengaruhi kepercayaan masyarakat yang telah memilih mereka untuk menjadi Anggota DPRD Sulut,” ungkap Taufik sambil menyatakan harapan masyarakat yang telah mempercayakan wakil mereka di DPRD melalui Partai Demokrat kini kembali dipertanyakan apakah mampu diperjuangkan atau tidak.(josh tinungki)