Bitung, Sulutnews.com – Sebuah kejadian mengharukan terjadi di perairan Selat Lembeh pada pagi hari, 5 November 2024. Sosok jenasah pria ditemukan mengapung di laut.
Seorang pria, CSD alias Christian, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah terapung di laut.
Tragedi ini menggugah rasa empati banyak pihak, yang turut memberikan perhatian pada kejadian tersebut dan bagaimana penanganannya dilakukan dengan penuh rasa hormat.
Sebelumnya, pada pukul 07.15 WITA, dua saksi, Rustam Liputo dan Harun Laiya, yang tengah berada di atas kapal yang berlabuh di perairan Selat Lembeh, dikejutkan dengan penemuan mayat seorang pria yang mengapung di laut.
Segera setelah memastikan kebenaran kejadian tersebut, keduanya melaporkan penemuan ini kepada pihak keamanan setempat, dan pihak keamanan pun segera menghubungi pihak kepolisian untuk menangani kejadian tersebut.
Polsek Aertembaga, yang segera menerima laporan, langsung mengirimkan tim untuk mengevakuasi jenazah. Pada pukul 07.45 WITA,
Kapolsek Aertembaga IPTU Tuegeh Darus bersama timnya tiba di lokasi dan melakukan evakuasi jenazah CSD alias Christian dari perairan.
Tim INAFIS Polres Bitung juga segera diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Manembo-nembo untuk pemeriksaan oleh dokter forensik.
Hasil pemeriksaan oleh dokter forensik, Geeberd Dundu, menunjukkan bahwa sosok jenasah tersebut tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban.
Diduga, kematian korban disebabkan oleh kambuhnya penyakit epilepsi yang diderita oleh Christian.
Tanda-tanda lidah tergigit yang ditemukan pada jenazah menguatkan dugaan tersebut.
Keluarga korban, yang merasa kehilangan, dengan lapang dada menerima kematian ini sebagai musibah.
Christian, yang bekerja sebagai nelayan dan dikenal dengan kesehariannya sebagai ABK, sebelumnya memiliki riwayat epilepsi dan rutin mengonsumsi obat-obatan.
Meskipun situasi ini sangat menyedihkan, keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan memilih untuk membawa jenazah kembali ke rumah duka di Kelurahan Aertembaga untuk proses pemakaman.
Kematian Christian menjadi sebuah pengingat tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu.
Masyarakat sekitar dan pihak berwenang turut mengungkapkan rasa simpatinya terhadap keluarga yang ditinggalkan, serta memberikan dukungan moral dalam menghadapi musibah ini.
Proses pemakaman Christian dilakukan dengan penuh penghormatan dan doa dari keluarga serta tetangga.
Meskipun kejadian ini membawa kesedihan, namun penanganan yang cepat dan penuh empati dari aparat kepolisian serta dukungan dari masyarakat memberikan rasa kelegaan bagi keluarga yang tengah berduka.
Semoga tragedi ini menjadi pelajaran untuk kita semua untuk lebih memperhatikan kesehatan diri, serta pentingnya saling mendukung dalam menghadapi cobaan hidup.
“Kami mendoakan semoga almarhum Christian diberikan tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.” Tutur salah satu warga.
(Tzr)