AMURANG, Sulutnews.com – Janji pemerintah pusat lewat kementrian PUPR yang akan menyediakan perumahan bagi warga korban bencana abrasi pantai Amurang, mulai direalisasikan, ini terbukti setelah pada Jumat (3/2/2023) dilakukan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan hunian tetap rumah khusus bagi korban bencana abrasi pamtai Amurang . Giat yang dilaksanakan langsung dilokasi relokasi di kelurahan Rumoong Kecamatan Amurang Barat tersebut diawali dengan laporan Kepala Balai Penyedia Perumahan Kementrian PUPR Wilayah Sulawesi Satu Ir Recky Lahope ST, MT yang mengatakan penanganan dilakukan secara kolaborasi keterpaduan program oleh tiga direktorat jendral yakni Dirjen SDA, Dirjen Cipta Karya dan Dirjen Perumahan.
” Pembangunan hunian tetap rumah khusus bagi korban bencana Abrasi Pantai Amurang adalah bentuk perhatian khusus dari Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw kepada masyarakat yang menjadi korban bencana,” kata lahope.
Dalam perencanaan pembangunan tidak hanya disiapkan Rumah Layak huni, tetapi juga akan disediakan berbagai fasilitas, seperri ruang terbuka hijau, sarana Air Bersih, Balai Pertemuan, penanganan sampah dan balai kesehatan bagi masyarakat penghuni perumahan.” Perintah tidak hanya menjamin ketersediaan perumahan layak hini, tetapi juga disiapkan fasilitas penunjang ,” jelas Lahope.
Lahope juga menjelaskan, mengingat masa kerja hanya sampai bulan Juni 2023 ini sudah selesai, maka untuk konstruksi bangunan rumah, akan menerapkan teknologi pola panel RISA (Rumah Instan Sehat Aman) yang juga diberlakukan secara nasional bagi penanggulangan rumah korban bencana secara cepat.”Untuk bahan bangunan tinggal dipasang sehingga pengerjaannya tidak memakan waktu yang lama,” ungkap Lahope.
Sementara itu terkait adanya realisasi pembangunan rumah bagi waega relokasi bencana abrasi pantai Amurang. Bupati Minsel Frangky Dony Wongkar, SH menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Pusat melalui Kementeian PUPR dan semua pihak yang terlibat atas realisasi pembangunan rumah tempat tinggal bagi korban bencana.” Meski sempat teekendala status tanah, tetapi puji Tuhan semua bisa berjalan, sehingga rumah yang akan dibangun sangat layak dan sangat bagus untuk ditinggali oleh masyarakat,” kata Wongkar.
Terkait pembangunan rumah khusus hunian tetap bagi korban bencana, juga dirangkaikan dengan penanaman pohon untuk persiapan ruang terbuka hijau. Dan untuk total keseluruhan berjumlah 141 Unit, tetapi untuk tahap pertama baru akan dibangun 81 unit.(josh tinungki)