Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Pahlawan Tahun 2024 Caroll-Sendy Apresiasi Dua Pahlawan Nasional Asal Tomohon Gubernur Olly Dondokambey : HUT Ke-60 Sulawesi Utara Mengalami Kemajuan Pesat KPU Kabupaten Lebak Gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati Menparekraf Sandiaga Uno Puji Pemda Sulut Laksanakan Discover North Sulawesi 2024 Saat Ditangkap Kapal MV Lakas Berbendera Filipina Tidak Memiliki Dokumen Lengkap

Bitung · 6 Jul 2024 13:15 WIB ·

Pelaku Kejahatan Berat 13 WNA Asal Taiwan di Deportasi


Pelaku Kejahatan Berat 13 WNA Asal Taiwan di Deportasi Perbesar

Bitung, Sulutnews.com  – Direktorat Jenderal Imigrasi mendeportasi dan memasukkan ke dalam daftar cekal 13 warga negara asing (WNA) asal Taiwan yang merupakan pelaku kejahatan berat di tempat asalnya pada Kamis (04/07/2024).

Sebanyak 11 orang di antaranya telah dicabut paspornya. Adapun tindak pidana yang dilakukan oleh 13 orang tersebut antara lain penipuan, pencucian uang, narkotika, serta melakukan penyerangan di Taiwan.

Mereka dideportasi melalui Bandara Soekarno-Hatta dengan maskapai China Airlines CI 762
yang berangkat menuju Bandara Internasional Taoyuan, Taiwan pada Kamis, (04/07/2024) pukul 14.40 WIB.

“Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam oleh petugas imigrasi, ketiga belas WNA
tersebut ternyata adalah pelaku kejahatan berat di Taiwan. Mereka akan menjalani proses projustisia di Taiwan,” jelas Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, Kamis (04/07/2024).

Ia menambahkan, Ditjen Imigrasi menyerahkan sejumlah barang bukti kepada pemerintah asal negara pelaku kejahatan.

Sementara itu, polisi asal Taiwan turut
melakukan pengawalan ketat kepulangan ke-13 orang tersebut.

“Selain deportasi, mereka kami masukkan juga ke daftar cekal supaya tidak bisa kembali ke Indonesia dan pastinya proses hukum di Taiwan sudah menanti 13 orang ini,” terang Silmy.

Ia menekankan, Direktorat Jenderal Imigrasi berkomitmen melakukan deteksi dini dan deteksi aksi agar Indonesia tidak dijadikan sebagai tempat pelarian para pelaku kejahatan atau DPO dari negara lain.

“Indonesia tidak boleh jadi destinasi pelarian penjahat internasional dan tempat beroperasi kejahatan cyber,” tutup Silmy.

(Tzr)

Artikel ini telah dibaca 1,409 kali

Baca Lainnya

James Alexander Kaihatu Resmi Menjabat Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara

18 Januari 2025 - 02:24 WIB

Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bitung Gelar Donor Darah Sambut Hari Bhakti Imigrasi ke-75

16 Januari 2025 - 15:06 WIB

Warga Kompleks Aer Ujang Lapor Ulah Kelompok Anak Muda  Mabuk Hadang Kendaraan Pelaku Bersenjata Tajam 

16 Januari 2025 - 14:59 WIB

Memperingati HBI ke-75 Imigrasi Bitung  Berbagi Kasih untuk Anak-anak dan Lansia

16 Januari 2025 - 14:47 WIB

KPU Menetapkan Pasangan Hengky – Randito Walikota dan Wakil Walikota Bitung 2025-2030

9 Januari 2025 - 19:28 WIB

Seorang Pemuda Pemilik 3.194 Butir Obat Terlarang Tertangkap Tangan  Satresnarkoba Polres Bitung

7 Januari 2025 - 10:43 WIB

Trending di Bitung