MANADO, Sulutnews.com – Menyikapi antrian panjang kendaraan yang ingin mendapatkan BBM, akibat isu stok tidak mencukupi, Komisi II DPRD Sulut pada Senin (10/6/2024) memanggil hearing Pertamina sebagai pihak yang dianggap paling bertanggungjawab atas kondisi tersebut. Saat memimpin RDP, Ketua Komisi II Sandra Rondonuwu meminta penjelasan Pertamina terkait kondisi yang dihadapi masyarakat.
“Perlu diungkap jumlah kebutuhan BBM yang sebenarnya, kalau memang cukup kenapa sering terjadi antrian kendaraan untuk mendapatkan BBM,” tanya Rondonuwu.
Senada disampaikan Anggota Komisi II James Tuuk yang menilai kinerja Pertamina buruk karena tidak mampu memberikan solusi terkait masalah kelangkaan BBM.”Kita tidak sedang debat kusir, tetapi bagaimana kami DPR berupaya untuk mencari jalan keluar terkait persoalan BBM langkah, dan ini perlu segera diatasi,” tegas Tuuk.
Sebagaimana data Pertamina, untuk kuota BBM Sulut tahun 2023 sebanyak 60 ribu liter per hari. Sementara untuk BBM jenis Solar disiapkan sebanyak 247 ribu kilo liter realisasi 167 ribu kilo liter. dan untuk Pertalite disediakan 464 ribu liter dan realisasi sebanyak 406 ribu liter.(josh tinungki)