MANADO – Ketokohan Gubernur Sulawesi Utara tidak diragukan lagi. Buktinya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan penghormatan sebagai bukti keakraban yang mendalam dengan Gubernur Sulawesi Utara, Prof Dr (Hc) Olly Dondokambey SE, saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forkopimda yang diselenggarakan di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Kamis (7/11/2024).
Usai turun dari podium menyampaikan sambutan di hadapan seluruh pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia, Tito Karnavian tampak langsung berjalan menuju arah Gubernur OD yang duduk di deretan paling depan.
Dalam momen yang mencuri perhatian, Mendagri Tito menghampiri Gubernur OD, dari sekian banyak Gubernur yang datang, dan memberikan ciuman kanan-kiri (Cipika Cipiki-red), dan disambut hangat dan penuh hormat oleh Gubernur OD.
Menariknya, di antara puluhan kepala daerah yang duduk di barisan terdepan, hanya Gubernur OD yang mendapat penghormatan dan sapaan langsung dari Mendagri Tito Karnavian.
Ini membuktikan keistimewaan hubungan di antara kedua tokoh tersebut, yang tak sekadar kolegial, tetapi juga menunjukkan hubungan personal yang solid.
Menanggapi momen istimewa tersebut, Pakar Politik Sulut Dr Jhony Lengkong memandang bahwa kedekatan Gubernur OD dan Mendagri Tito Karnavian masih terjaga dengan sangat baik.
Dr Lengkong menilai, penghormatan Mendagri kepada Gubernur OD bukan sekadar gestur personal, tetapi mencerminkan kedudukan penting Gubernur OD sebagai tokoh berpengaruh di kancah politik nasional.
“Kita melihat bagaimana Mendagri Tito Karnavian menyambangi dan memberikan penghormatan kepada Gubernur OD di hadapan banyak kepala daerah lainnya. Ini merupakan isyarat bahwa OD masih menjadi figur yang diperhitungkan, bahkan di level nasional. Bukan hal yang biasa seorang Mendagri menunjukkan perhatian khusus seperti itu,” ujar Dr Jhony Lengkong.
Menurut Dr Lengkong, keakraban yang terbina antara Mendagri dan Gubernur OD bisa membawa dampak positif bagi Sulawesi Utara.
“Hubungan yang solid antara dua tokoh ini menunjukkan bahwa ada kepercayaan dan keinginan bersama untuk memajukan daerah, terutama Sulawesi Utara. Dengan adanya kedekatan ini, bukan tidak mungkin Sulut akan terus mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat dalam berbagai kebijakan dan program pembangunan,” jelasnya.
Dr Lengkong juga menilai bahwa hubungan ini berpotensi membuka lebih banyak pintu bagi dukungan dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan provinsi Sulawesi Utara.
“Kedekatan ini bukan sekadar simbol, tetapi bisa menjadi kekuatan dalam memperjuangkan kebutuhan dan kepentingan masyarakat Sulawesi Utara di tingkat pusat,” tutup Dr Lengkong.(*/Michael)