Menu

Mode Gelap
Akhirnya, Bupati Sangihe Lakukan Ground Breaking Jalan Lenganeng–Bawongkulu Dihadiri 500 Lebih Ekonom, Pleno ISEI Ke-XXIV Serukan Penguatan Peran Negara Hadapi Tantangan Ekonomi Global Breaking : Guru SMP di Rote Ndao Diduga Lakukan Pelecehan Seksual di Depan Siswa Lain, Rok Korban Sampai Robek! Merah Putih Shooting Competition Digelar, Gubernur Optimistis Perbakin Bengkulu Raih Emas PON STOP PRESS Wartawan Sulutnews.com “ILPI TARMAWAN”

Health · 5 Jan 2023 20:42 WIB ·

Abaikan K3 dan Tidak Komprehensif, PT GNI di Morowali Dianggap Lemah


Abaikan K3 dan Tidak Komprehensif, PT GNI di Morowali Dianggap Lemah Perbesar

Jakarta,Sulutnews.com– Anggota Komisi VII DPR RI Nurhasan Zaidi mengatakan seharusnya pengelolaan dan pemurnian (smelter) nikel yang dimiliki PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), yang merupakan perusahaan besar, masuk dalam proyek strategis nasional dan sudah seharusnya menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

“Namun pada kenyataannya penerapan K3 di perusahaan ini sangat lemah. padahal seperti diketahui, PT GNI yang merupakan Pabrik Pengelolaan dan Pemurnian (smelter) nikel merupakan proyek besar yang bernilai Rp27 triliun.

“Saya melihat proyek PT GNI yang sudah berjalan tiga tahun seharusnya progresnya sudah lebih rapi dan cepat, terutama terkait persoalan K3 yang lemah sehingga mengakibatkan adanya insiden hingga  merenggut nyawa dua pegawainya.

Oleh sebab itu sudah seharusnya proyek industri dengan nilai triliunan bisa lebih baik lagi kedepannya,” demikian diungkapkannya usai melakukan peninjauan lapangan ke Smelter II, PT GNI, Morowali, Sulawesi Tengah, Rabu (4/1/2023).

Lanjut Politisi PKS menilai dari hasil pertemuan hari ini, antara Tim Kunjungan Komisi VII dan jajaran pihak GNI tidak komprehensif, seharusnya ia paparkan secara transparan apa yang terjadi seutuhnya dalam insiden kebakaran yang mengakibatkan adanya dua nyawa yang hilang. Dengan demikian diusulkan dalam pertemuan agar dibuatkan Panitia Kerja (Panja) agar bisa di lakukan pendalaman.

“Saya menilai paparan daripada pihak GNI  tidak terjawab secara komprehensif, untuk itu Komisi VII mengusulkan adanya Panitia Kerja (Panja) agar insiden yang terjadi pada Desember 2022 lalu, memiliki titik temu. Apa yang menjadi penyebab dari pada kebakaran tersebut,” jelasnya.

Ia pun menambahkan seharusnya  perusahaan yang sudah ditunjuk pemerintah sebagai proyek strategis nasional, dimana, pada hakikatnya kawasan industri yang di inginkan pemerintah, memiliki kawasan industri hijau dan juga penataan rapih. “Pada kenyataannya di sini tidak sesuai yang di inginkan pemerintah, sangat tidak layak seperti yang kita lihat hari ini, perlu adanya perbaikan,” sebutnya.

Sementara itu Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat IX ini mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya dua pegawai yang menjadi korban pada insiden kebakaran, yaitu Nirwana Selle dan I Made Defri Hari Jonathan yang bekerja di bawah Departemen Smelter Produksi PT GNI Morowali Utara. (**/ARP)

Artikel ini telah dibaca 1,318 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Forum Tanah Air Sempaikan Pernyataan Sikap Tentang Reformasi Polri

13 November 2025 - 23:53 WIB

Semen Merah Putih Ajak Masyarakat Apresiasi “Pahlawan Konstruksi” di Hari Pahlawan

12 November 2025 - 23:09 WIB

Cumlaude Kapolda Sulut Raih Gelar Doktor di Prodi Doktor Ilmu Hukum Universitas Trisakti

11 November 2025 - 23:37 WIB

Kadis Kesehatan Kota Manado Bobby Kereh : Awal 2026 Semua 16 Puskesmas di Kota Manado Menjadi BLUD Untuk Tingkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat

11 November 2025 - 23:21 WIB

LAI – BAMAG LKKI Jangkau Warga Gereja Lewat Pekan Alkitab Sulut 2025

11 November 2025 - 19:21 WIB

Kapolri Terkait Rapat Perdana Komisi Percepatan Reformasi: Polri Terbuka dan Terima Evaluasi

10 November 2025 - 23:53 WIB

Trending di Jakarta