Menu

Mode Gelap
Gubernur Yulius Selvanus Minta ASN Tingkatkan Pelayanan Publik dan Disiplin Dalam Tugas Peringati Hari Pahlawan Tahun 2024 Caroll-Sendy Apresiasi Dua Pahlawan Nasional Asal Tomohon Gubernur Olly Dondokambey : HUT Ke-60 Sulawesi Utara Mengalami Kemajuan Pesat KPU Kabupaten Lebak Gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati Menparekraf Sandiaga Uno Puji Pemda Sulut Laksanakan Discover North Sulawesi 2024

Health · 5 Jan 2023 20:42 WIB ·

Abaikan K3 dan Tidak Komprehensif, PT GNI di Morowali Dianggap Lemah


Abaikan K3 dan Tidak Komprehensif, PT GNI di Morowali Dianggap Lemah Perbesar

Jakarta,Sulutnews.com– Anggota Komisi VII DPR RI Nurhasan Zaidi mengatakan seharusnya pengelolaan dan pemurnian (smelter) nikel yang dimiliki PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), yang merupakan perusahaan besar, masuk dalam proyek strategis nasional dan sudah seharusnya menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

“Namun pada kenyataannya penerapan K3 di perusahaan ini sangat lemah. padahal seperti diketahui, PT GNI yang merupakan Pabrik Pengelolaan dan Pemurnian (smelter) nikel merupakan proyek besar yang bernilai Rp27 triliun.

“Saya melihat proyek PT GNI yang sudah berjalan tiga tahun seharusnya progresnya sudah lebih rapi dan cepat, terutama terkait persoalan K3 yang lemah sehingga mengakibatkan adanya insiden hingga  merenggut nyawa dua pegawainya.

Oleh sebab itu sudah seharusnya proyek industri dengan nilai triliunan bisa lebih baik lagi kedepannya,” demikian diungkapkannya usai melakukan peninjauan lapangan ke Smelter II, PT GNI, Morowali, Sulawesi Tengah, Rabu (4/1/2023).

Lanjut Politisi PKS menilai dari hasil pertemuan hari ini, antara Tim Kunjungan Komisi VII dan jajaran pihak GNI tidak komprehensif, seharusnya ia paparkan secara transparan apa yang terjadi seutuhnya dalam insiden kebakaran yang mengakibatkan adanya dua nyawa yang hilang. Dengan demikian diusulkan dalam pertemuan agar dibuatkan Panitia Kerja (Panja) agar bisa di lakukan pendalaman.

“Saya menilai paparan daripada pihak GNI  tidak terjawab secara komprehensif, untuk itu Komisi VII mengusulkan adanya Panitia Kerja (Panja) agar insiden yang terjadi pada Desember 2022 lalu, memiliki titik temu. Apa yang menjadi penyebab dari pada kebakaran tersebut,” jelasnya.

Ia pun menambahkan seharusnya  perusahaan yang sudah ditunjuk pemerintah sebagai proyek strategis nasional, dimana, pada hakikatnya kawasan industri yang di inginkan pemerintah, memiliki kawasan industri hijau dan juga penataan rapih. “Pada kenyataannya di sini tidak sesuai yang di inginkan pemerintah, sangat tidak layak seperti yang kita lihat hari ini, perlu adanya perbaikan,” sebutnya.

Sementara itu Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat IX ini mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya dua pegawai yang menjadi korban pada insiden kebakaran, yaitu Nirwana Selle dan I Made Defri Hari Jonathan yang bekerja di bawah Departemen Smelter Produksi PT GNI Morowali Utara. (**/ARP)

Artikel ini telah dibaca 1,318 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Senator Asal Sulut Stefanus BAN Liow Dorong Pemerintah Daerah Menyusun RT/RW dan RD/TR Sesuai Waktu Yang Ditetapkan

19 Maret 2025 - 22:22 WIB

BULD DPD-RI Segera Sahkan Perda Tata Kelola Pemerintahan Desa dan Monitoring Tata Ruang Wilayah

12 Maret 2025 - 21:51 WIB

Bareskrim Polri Ungkap 6.881 Kasus Narkoba Tangkap 9.586 Tersangka

6 Maret 2025 - 20:41 WIB

Tomohon Internasional Flower Festival Salah Satu Dari 110 Unggulan Kharisma Event Nusantara (KEN) Tahun 2025  

21 Februari 2025 - 16:57 WIB

Presiden Prabowo Lantik Yulius Selvanus-Viktor Mailangkay Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut Periode 2025-2030

20 Februari 2025 - 22:05 WIB

Mencari Titik Equilibrium Demokrasi Indonesia

20 Februari 2025 - 13:34 WIB

Trending di Jakarta