Tahuna, Sulutnews.com – Ditengah kemeriahan memperingati HUT Republik Indonesia ke 79, Sabtu, (17/08/2024) di seantero Indonesia, masih menyisakan persoalan memprihatinkan di wilayah kecamatan Tatoareng, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.
Pasalnya Kecamatan Tatoareng berdiri sejak tahun 2002 hingga saat ini berusia 22 tahun, namun kecamatan ini masih jauh dari kata merdeka, khususnya di pusat pemerintahan atau ibukota kecamatan di pulau Kahakitang.
Masyarakat belum menikmati kemerdekaan sesungguhnya, hal itu di picu ketika meratanya pembangunan infrastruktur di wilayah ini. Hingga kini jalan lingkar Kahakitang rusak parah, belum lagi janji untuk memperbaiki dan menuntaskan jalan lingkar tersebut tak kunjung terwujud.
Selain jalan menjadi urat nadi masyarakat, listrik juga belum merdeka di kecamatan ini, meskipun tiang dan kabel listrik sudah terpasang sejak 2019 silam, bahkan ada tiang listrik yang menolak berdiri tegak dan di perparah kabel listrik yang memilih lepas dari tiangnya.
Ketiadaan listrik mengakibatkan mandeknya pelayanan publik bagi masyarakat, baik di tingkat Kampung maupun kecamatan, hal itu makin sulit ketika ketersediaan jaringan internet belum merata di kecamatan ini, bukan hanya urusan pemerintahan dampaknya juga dirasakan oleh tenaga pendidik atau di lingkungan sekolah harus menerima kenyataan seperti itu.
Akibat tidak tersedianya listrik dan jaringan internet yang memadai, kelas 12 SMA Negeri Tatoareng harus mengikuti Asessmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di kota Tahuna, yang nyatanya juga listrik disana sering terjadi pemadaman.
Kemudian sarana air bersih masih menjadi pergumulan serius masyarakat, meskipun sudah miliaran rupiah di gelontorkan untuk membangun infrastruktur air, bukannya air yang di hasilkan namun angin keluar dari pipa, seperti contoh proyek air bersih yang dibiayai oleh dana pinjaman PEN sekitar 1 miliar lebih, namun proyek tak pernah tuntas alyas mubasir.
Belum lagi, sarana transportasi laut berupa kapal perintis yang di gadang-gadang oleh pemerintah pusat sebagai tol laut, untuk menghubungkan Nusantara, nyatanya kapal plat merah itu pun tak pernah mau lagi melayani pelabuhan Kahakitang sebagi ibukota kecamatan.
Meski demikian masyarakat di ibukota kecamatan Tatoareng tetap merayakan HUT RI, mereka dengan antusias dan hikmahnya mengikuti perayaan kemerdekaan Indonesia itu, meskipun mereka belum menikah kemerdekaan sesungguhnya. (Andy Gansalangi)