Sulutnews.com Bengkulu Selatan – pemerintah daerah di harapkan turun tangan atas adanya dugaan kekacauan realisasi dana desa di desa Kotabumi baru kecamatan Seginim, diduga pemerintah desa Kotabumi baru realisasikan dana desa atas kepentingan kepala desa setempat.
Dugaan kacaunya realisasi dana desa Kotabumi baru karena kepentingan kepala desa, melihat pemerintah desa sanggup manipulasi lumbung pangan yang di bangun menelan anggaran ratusan juta rupiah, namun kegunaannya untuk gedung paud yang hanya menyelamatkan 6 orang murid, dan 3 orang guru, pemerintah desa tidak mengindahkan keputusan musyawarah.
Sesuai penelusuran media ini guru paud yang di aktifkan sebagai tenaga pengajar di gedung paud yang menghilangkan lumbung pangan masih keluarga dekat kepala desa setempat, apakah ini penyebab pemerintah desa lakukan pembohongan realisasi anggaran dana ketahanan pangan desa kotabumi baru?
Beberapa warga setempat yang namanya enggan di sebutkan menceritakan dengan media ini bahwa sesuai hasil musyawarah dana ketahanan pangan untuk pembangunan lumbung pangan, hal itu juga di buktikan dengan papan merek pekerjaan, namun setelah selesai di bangun lumbung pangan tersebut tidaklah ada, yang ada gedung paud yang di gunakan untuk anak paud sebanyak 6 orang dan guru 3 orang.
“Kita merasa kepala desa tidak profesional dalam bekerja, dengan hasil musyawarah yang menentukan dana ketahanan pangan di gunakan untuk membangun lumbung pangan, namun sesuai di bangun lumbung pangan yang di maksud tidak ada yang ada gedung paud, kami rasa kalau memang hendak membangun gedung paud tidak usah menyediakan anggaran sebesar dana ketahanan pangan melihat muridnya juga tidak seberapa dan tidak sesuai dengan honor yang akan di keluarkan untuk tenaga pendidiknya apabila itu ada honor dari desa” ungkap beberapa warga yang enggan di sebutkan namanya.
Untuk di ketahui Ketua BPD desa kotabumi baru kecamatan Seginim sempat mendatangi media ini di rumah kediamannya menyatakan bahwa mereka (BPD) tidak menyetujui APBDes di karenakan tidak berpihak dengan masyarakat banyak.
Namun sesuai realisasi ketua BPD desa Kotabumi baru kembali mengeluarkan pernyataan berbeda dengan menjelaskan bahwa dirinya kembali tanda tangan APBDes setelah selesai realisasi dengan alasan sebagian keinginan mereka sudah di realisasikan.
Tapau la Udim, udimla kekendaan kami aqiantu sebagian la realisasi” di ungkapkannya bercampur bahasa daerah yang artinya “sudah, jadilah keinginan kami kemaren sebagian sudah realisasi” ujar Sudian.
Kepala dinas PMD kabupaten Bengkulu Selatan Herman Sunarya membenarkan adanya pemanggilan yang di lakukan oleh pihak PMD kepada ketua BPD desa kotabumi baru, “ya kita sudah melakukan pemanggilan BPD desa Kotabumi baru, untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan penyalah gunaan dana desa oleh pemerintah desa Kotabumi baru”tutur Herman Sunarya. (JN)









