Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Pahlawan Tahun 2024 Caroll-Sendy Apresiasi Dua Pahlawan Nasional Asal Tomohon Gubernur Olly Dondokambey : HUT Ke-60 Sulawesi Utara Mengalami Kemajuan Pesat KPU Kabupaten Lebak Gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati Menparekraf Sandiaga Uno Puji Pemda Sulut Laksanakan Discover North Sulawesi 2024 Saat Ditangkap Kapal MV Lakas Berbendera Filipina Tidak Memiliki Dokumen Lengkap

Hukrim · 13 Apr 2023 11:11 WIB ·

Sidang Sengketa Lahan Milik Wenny Lumentut, Saksi Nyatakan Lahan terletak di Mahawu Niawuan atau Mahawu Rokrok Kelurahan Talete II Kecamatan Tomohon Tengah


Sidang Sengketa Lahan Milik Wenny Lumentut, Saksi Nyatakan Lahan terletak di Mahawu Niawuan atau Mahawu Rokrok Kelurahan Talete II Kecamatan Tomohon Tengah Perbesar

MANADO, Sulutnews.com –Sidang lanjutan perkara perdata dengan Nomor Perkara 380/Pdt.G/2022 yang diajukan oleh Wenny Lumentut lewat Kuasa Hukumnya Heivy Mariska Agustina Mandang SH, kembali digelar di PN Tondano dengan agenda sidang pengajuan saksi dari penggugat.

Sidang yang digelar Rabu (12/4/2023) dipimpin langsung Hakim Ketua Nurdewi Sundari SH, MH serta didampingi dua Hakim Anggota Dominggus Adrian Puturuhu SH, Steven Walukouw SH dan Panitera Pengganti (PP) Endah Dewi Lestari Usman SH.Terungkap dalam persidangan, sebagaimana yang dijelaskan saksi Rommy Supit Mamuaja mantan Lurah Talete I dan Talete II mengatakan Objek Sengketa yang dijual adalah merupakan tanah perkebunan yang ditanami pohon kayu, cengkih dan bunga yang secara keseluruhan berjumlah 27.127 M3 yang di garap oleh keluarga ahli waris Jhon Taroreh sejak tahun 1938.

“Setahu kami tanah tersebut adalah milik dari ahliwaris John Tarore dan pada tahun 2021 telah dijual kepada Bapak Wenny Lumentut atas kesepakatan bersama para alihwaris, ” jelas Mamuaja.

Juga disampaikan saksi ke dua atas nama Dientje Adriana Tarore yang nuga sebagai alihwaris menjelaskan asal usul tanah yang telah dijual kepada pihak penggungat.” Kami tahu asal tanah ini oleh penyampaian orang tua kami, bahkan ditahun 1972 dilakukan pengukuran bersama, sehingga batas batasnya jelas. Sejak tahun 1938 waktu kita pe papa nyong nyong yang buka ini lahan, bahkan kami sempat membayar pajak” ungkap Adriana Tarore.

Kedua saksi juga memberikan pernyataan jika tidak mengenal tergugat 1 dan 2 serta nenyatakan lahan yang menjadi objek sengketa bukan milik tergugat sebagaimana klaim yang dibuktikan dengan sertifikat.

Persidangan yang berlangsungnkurang lebih 5 jam tersebut masih akan dilanjutkan pada sidang tanggal 3 Mei 2023 dengan kembali menghadirkan saksi ahli dari pihak penggugat..(josh tinungki)

 

 

Artikel ini telah dibaca 378 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Penjabat Bupati Minahasa Noudy Tendean Hadiri HUT Ke-205 Desa Kaima

15 Februari 2025 - 22:29 WIB

Pj Bupati Minahasa Noudy Tendean Tandatangani MOU Pengembangan Kawasan Pariwisata Sekitar Danau Tondano Bersama ITDC

13 Februari 2025 - 23:19 WIB

Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Tariang Baru, Masuk Tahap II

13 Februari 2025 - 22:50 WIB

Akun Facebook Mus Frans Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan UU ITE

13 Februari 2025 - 10:42 WIB

Tak Bermoral Oknum Kepala SDN di Kaur Video Call Pamer Alat Vital Dengan Istri Orang

13 Februari 2025 - 10:36 WIB

Pj Bupati Minahasa dan Sekretaris Daerah Sampaikan Ucapan Selamat Kepada Pasangan YSK-Victory Sebagai Pemenang Pilgub Periode 2025-2030

9 Februari 2025 - 22:54 WIB

Trending di Minahasa