Menu

Mode Gelap
Menparekraf Sandiaga Uno Puji Pemda Sulut Laksanakan Discover North Sulawesi 2024 Saat Ditangkap Kapal MV Lakas Berbendera Filipina Tidak Memiliki Dokumen Lengkap TIFF 2024 Spektakuler, Gubernur Olly : Tomohon Jadi Perhatian Dunia Suatu Kebanggaan Bagi Sulut Wujud Komitmen Peningkatan Kualitas Pendidikan Walikota Caroll Senduk Salurkan Beasiswa Tomohon Hebat Sidang Terbuka Senat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Samratulangi Acara Purnabakti Guru Besar Prof Bernhard Tewal

Manado · 13 Feb 2023 08:11 WIB ·

Relokasi Warga Bencana, Rumambi: Kebijakan Walikota Manado Sangat Manusiawi


Relokasi Warga Bencana, Rumambi: Kebijakan Walikota Manado Sangat Manusiawi Perbesar

MANADO, Sulutnews.com – Menanggapi postingan viral di media sosial yang menyebut bahwa kebijakan relokasi korban banjir Andrei Angouw tidak manusiawi. Mendapatkan respon pengamat Pemkot Manado Reza Rumambi. Menurutnya apa yang dilakukan Walikota Manado sangat manusiawi karena menginginkan warganya yang terdampak banjir mendapatkan tempat tinggal yang layak.

“Silahkan masyarakat yang menilai. Kebijakan yang manusiawi yang dilakukan pemerintah adalah dengan memindahkan warga korban bencana dari pemukiman yang rawan bencana ke daerah yang tidak rawan bencana,” kata Rumambi, Senin (13/2/2023). 

“Jadi, mana kebijakan yang manusiawi, pak Walikota AA merelokasi warga dari lokasi bencana, atau pak Walikota membiarkan warganya tinggal di daerah lokasi bencana? Saya yakin masyarakat tahu jawabannya,” tambah Rumambi.

Ia mencontohkan penertiban rusunawa, yang saat itu banyak diprotes. Tapi pada akhirnya, warga memberikan apresiasi bahwa apa yang dilakukan Pemkot Manado, dalam hal ini Waikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang adalah sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.”Yang akan merasakan aman dari banjir adalah masyarakat. Jadi sangat manusiawi jika Pemerintah merelokasi warga yang tiap tahun menikmati bencana banjir, ke lokasi yang lebih aman,” tukas aktivis pelayan di salah satu gereja terbesar di Sulut ini.

Walikota Andrei Angouw sendiri menangapi dengan ringan pernyataan dari video viral tersebut.

“Justru pemerintah kota (Pemkot Manado) sangat manusiawi, makanya kita tidak mau masyarakat terkena bencana, saya pun tidak tahu yang tidak manusiawi kita yang mana,” kata AA, Senin pagi

Angouw pun menambahkan, bahwa tujuan dari pemerintah Kota Manado untuk merelokasi 54 rumah warga Kelurahan Mahawu ke Perumahan Pandu milik pemerintah adalah untuk menyelamatkan mereka dari bencana.
“Intinya Pemerintah Kota menginginkan agar warga tidak terkena banjir tiap tahun.

Makanya, 54 rumah di Mahawu itu pemerintah akan pindahkan ke Pandu. Itu untuk apa, yaitu untuk menyelamatkan pa dorang supaya dorang so nyanda mo kena bencana lagi,” jelas Angouw.

Walikota pun menjelaskan, warga Mahawu yang berada di bantaran sungai tersebut sudah seringkali terkena bencana banjir sejak 2014.

“Mereka sudah kena bencana 2014. Pun, sudah dapat rumah di Pandu. Tapi, tetap tinggal di bantaran sungai, makanya beberapa kali terkena bencana juga dan yang terakhir pada 27 Januari lalu,” tutup Angouw. (josh tinungki)

Artikel ini telah dibaca 605 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sulut Peringati Usia ke 60 Tahun, Ini Harapan Dhea Eucharisty Anggota DPRD Sulut

19 September 2024 - 12:06 WIB

Dikda Sulut Optimis Puluhan Proyek DAK 2024 Di SMK dan SMA Negeri dan Swasta Akhir Tahun Tuntas.

18 September 2024 - 18:42 WIB

Kompak Terima Aspirasi, Tujuh Personil Fraksi PDIP di DPRD Sulut Diapresiasi

18 September 2024 - 11:47 WIB

Ruas Jalan Soekarno Kembali Makan Korban, Warga Desa Buha Mengadu ke DPRD Sulut

18 September 2024 - 07:10 WIB

Olly Dondokambey Optimistis Steven Kandouw – Denny Tuejeh Bakal Memenangkan Pilkada Gubernur Sulut 2024

17 September 2024 - 20:33 WIB

Satgas Garuda Bhayangkara FPU 5 MINUSCA Bangun Monumen GWK di Afrika Tengah

17 September 2024 - 18:45 WIB

Trending di Kepolisian