Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Pahlawan Tahun 2024 Caroll-Sendy Apresiasi Dua Pahlawan Nasional Asal Tomohon Gubernur Olly Dondokambey : HUT Ke-60 Sulawesi Utara Mengalami Kemajuan Pesat KPU Kabupaten Lebak Gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati Menparekraf Sandiaga Uno Puji Pemda Sulut Laksanakan Discover North Sulawesi 2024 Saat Ditangkap Kapal MV Lakas Berbendera Filipina Tidak Memiliki Dokumen Lengkap

Opini · 15 Jan 2024 07:28 WIB ·

Peringati Peristiwa Malari 1974 : dr. Hariman Siregar Sang Pendobrak Penguasa Otoriter


Foto : Yono Hartono (Wakil Ketua Umum SMSI Pusat) Perbesar

Foto : Yono Hartono (Wakil Ketua Umum SMSI Pusat)

Penulis : Yono Hartono (Wakil Ketua Umum SMSI Pusat)

dr.Hariman Siregar Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia UI, yang juga mantan ketua dewan mahasiswa UI, pada masa rezim orde baru sempat dipenjarakan terkait Peristiwa Malapetaka 15 Januari 1974 atau lebih dikenal dengan peristiwa Malari tahun 1974, sebagai Aktor Utama Peristiwa Malari, Hariman tidak gentar melawan Penguasa yang sangat otoriter pada saat itu.

Pecahnya Peristiwa Malari, adalah  bentuk dari tanggung Jawab Hariman,  Sebagai mahasiswa, yang memiliki tanggung jawab terhadap kontrol sosial, dimana Kekuatan Asing merajalela Kuasai Indonesia.

Jenderal Soeharto Sebagai Presiden dimasa orde baru, sangat represif terhadap sikap kritis mahasiswa, apalagi sosok mahasiswa seperti Hariman Siregar, yang bukan hanya kritis, tapi juga mampu menggerakan masa, untuk turun ke jalan, lakukan protes, berbagai macam kebijakan Penguasa saat itu, yang merugikan bangsanya sendiri.

dr.Hariman Siregar dan kawan-kawannya, bertindak melakukan perlawanan terhadap penguasa saat itu rezim orde baru, yang berakibat Hariman harus masuk jeruji penjara penguasa. Bagi Hariman membela Rakyat dari Penghisapan pihak Asing lebih utama meski nyawa dan penjara menjadi taruhannya.

Pasca reformasi rezim orde baru runtuh, hariman tidak lantas gila jabatan dan gila untuk berkuasa, hariman tetap menjadi aktivis pejuang demokrasi di Indonesia, dengan mendirikan sebuah wadah yang bernama Indemo, melalui Indemo, hariman tetap menjadi manusia yang kritis, mensikapi segala prilaku politik penguasa yang anti demokrasi dan diskriminasi, apalagi sampai memaksakan diri berkuasa untuk dinasti.

Selamat Memperingati Peristiwa Malari 15 Januari 2024.

Artikel ini telah dibaca 1,533 kali

Baca Lainnya

7 Hal Wajib Diperhatkan Saat Membaca MAZMUR

9 September 2024 - 00:51 WIB

Lampu Terang : Mengenang Faisal Basri

5 September 2024 - 22:37 WIB

Menjadi Posesif terhadap ORMAS Keagamaan Pasca Isu Kelola Tambang

1 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Peran Pers Dan Aktualisasi Wawasan Nusantara

29 Juli 2024 - 06:51 WIB

Ketua PWI Pusat: KLB Tidak Mungkin Diselenggarakan, Ini Alasannya

24 Juli 2024 - 20:00 WIB

Akses Pembiayaan Untuk UMKM Dan Persoalan KUR Dan UMI di Sulawesi Utara

11 Juni 2024 - 19:48 WIB

Trending di Opini