Manado, Sulutnews.com – Pemda Sulut lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR) dan Forum Penataan Ruang ( FPR) Sulut Melakukan Konsultasi Publik II Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW) Sulut di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut Selasa (7/11). Acara dibuka Asisten III Pemda Sulut Dr Frangky Manumpil dihadiri Kadis PUPR Sulut Ir Deasy Paath ST M.Si dan sejumlah Kepala Dinas terkait Kepala ATR/ BPN se- Sulut, Perwakilan dari TNI dan Polri serta dari Lembaga terkait dan LSM, DPRD, Ormas, Tokoh Masyarakat , Pers, Akademisi serta ratusan undangan. Acara diawali pemaparan dari tim ahli FPR Sulut Reymond Tarore ST.MT dan tangapan dari tim ahli lainya Prof Dr Ir Charles Kepel M SI dan Ir Novianti MT. Sekitar 10 peserta menyampaikan pertanyaan, masukan usulan dan kritik terhadap revisi RTRW Sulut.
Asisten III Dr Frangky Manumpil mengatakan, Konsultasi Publik ini penting dan harus dilakukan. RTRW ini perlu dipercepat penetapan agar pembangunan cepat dilakukan di Sulut.
Masukan Warga
Sementara itu Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Sulut Ir Herman Kussoy ST.IPU.ASEAN .Meng mengatakan, dengan Konsultasi publik ada.masukan dan usulan yang perlu didengar dari mayarakat yang hadir terkait revisi RTRW Sulut sebelum ditetapkan itu baik. Herman mengapresiasi kehadiran peserta dan juga sudah memberikan masukan kepada kami.” Saya banga banyak masukan dan saran yang disampaikan dalam Konsultasi publik kedua ini” kata Herman Kussoy.
Pada kunsultasi pertama beberapa waktu lalu juga banyak masukan. Pihaknya bersama tim FPR Sulut menampung semua aspirasi. Dan ini masih ada lagi konsultasi publik berikutnya hinga penetapan diharapkan akhir tahun ini. RTRW ini penting karena untuk membangun daerah dan investasi masuk kedepan perlu ada RTRW yang resmi. Karena investor itu hanya ingin kepastian hukum dan aturan termasuk RTRW.
Sebelumnya Reymond Tarore ST MT tim ahli dari FPR untuk Revusi RTRW dalam pemaparannya mengatakan, RTRW Sulut masih perlu revisi lewat masukan masyarakat luas. RTRW Sulut sangat baik karena sudah juga disatukan daratan dan lautan.Jadi RTRW Sulut sangat lengkap.Namun masukan terus diterima. Sulut kata Tarore memiliki potensi Pariwisata, Kelautan, Perikanan dan Pertanian. Dengan Demikian RTRW kita buat dengan baik agar potensi yang ada bisa dimanfaatkan.
Prof Dr Ir Charles Kepel M.Sc mengharapkan agar Revisi RTRW harus melihat potensi yang ada. Dan melibatkan banyak pihak agar dikemudian hari tidak ada masalah.Termasuk mengatur daerah pesisir harus sesuaikan aturan lainya dari kementrian Perikanan dan Kelautan.” Jadi perlu revisi RTRW dengan menyerap aspirasi warga” kata Prof Kepel yang juga Guru Besar Ahli Kelautan dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Unsrat. Begitu juga dikatakan Ir Novianti MT menurut Dosen Fakultas Teknik Unsrat itu RTRW harus mendengar aspirasi warga. Ini sudah lima tahun RTRW belum ditetapkan masih direvisi. Novianti berharap dengan adanya revisi kita cepat penetapan dan segera digunakan . RTRW Sulut lain karena sudah terintegrasi dengan laut.Ini tentunya perlu masukan dari pihak pihak terkait dibidang kelautan.
Acara diakhiri dengan penandatanganan bersama dari peserta Dinas PUPR dan pimpinan lembaga dan Dinas terkait serta TNI dan Polri termasuk LSM, Ormas dan Pers.(fanny)