Bolmut, Sulutnews.com – Provinsi Sulawesi Utara dikenal dengan sebutan “nyiur melambai” sebagai ikon lambang daerah. Selasa (19/11/2024).
Jutaan pohon kelapa tumbuh subur sepanjang pesisir pantai ketika kita menatap dari pesawat terbang.
Banyak pertanyaan yang sulit dijawab ketika ada yang bertanya;
“Sebutkan nama buah-buahan yang dimulai dari huruf N ?”
Proses mencari dan mendapatkan jawabannya dibutuhkan waktu yang lama, ada yang sudah menyebut buah ‘Nangka’, buah ‘Nenas’, …. Apalagi ya… ternyata setiap pertanyaan ada jawabannya, yaitu “Nyiur”
Kata nyiur berasal dari bahasa Melayu Kuno, yaitu ñīyur. Nyiur atau kelapa merupakan salah satu dari empat jenis palma yang disebutkan dalam Prasasti Talang Tuo pada tahun 684 M.
Nyiur atau kelapa, dengan tunas kelapa merupakan lambang Gerakan Pramuka Indonesia. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka, dan telah digunakan sejak 16 Agustus 1961.
Apakah tata bahasa mencari nama-nama buah hanya 3 nama ? Menjadi misteri sampai saat ini.
Tidak ada yang kebetulan dalam kehidupan nafas kehidupan manusiawi.
Selembar daun beringin akan jatuh ke bumi seijin dari kehendak tunggal penguasa alam.
Suatu peristiwa alam terjadi, ketika setiap paslon dan pendukungnya saling menghitung siapa yang akan menjadi pemenang sesuai nomor urut paslon kepala daerah 2025 – 2030 ?
Pengusung para paslon kepala daerah sering menayangkan nomor urut paslonnya dengan flora dan fauna dengan simbol seperti buah pisang saling berdempet kembar, anak lahir kembar, dan seterusnya di jejaring media sosial.
Seiring dengan waktu menjelang masuk tahapan minggu tenang Pilkada Serentak 2024, sunatullah hukum alam sebab akibat dengan jatuhnya sebutir buah kelapa dengan 3 tunas, pertanda apa yang diberikan oleh penguasa alam semesta ?
Jarang ada buah kelapa bertunas 3, pertanda apa untuk paslon nomor urut 3 ? Apakah mitos atau tanda dari alam sebagai pemenangnya ?
Bahasan mengenai makna angka yang diundi menjadi nomor urut setiap pasangan calon kepala daerah, karena setiap orasi di panggung kampanye semakin memanas dengan bahasa politik saling menyindir, menghujat, dan para simpatisan pendukung mengangkat jarinya dengan menyebut angka nomor paslon…
Sosialisasi visi dan misi setiap paslon dan nomor paslon akan melekat dalam ingatan mereka sebagai identitas paslon hingga hari coblosan 27 November 2024 mendatang.
Angka 3 kerap dihubungkan dengan harmoni dan stabilitas, menjadi simbol kuat dalam berbagai tradisi.
Dalam Pilkada, calon nomor 3 sering kali diasosiasikan dengan kekuatan dan keseimbangan yang stabil.
Makna dalam Budaya Jawa:
Dalam budaya Jawa, angka 3 dikenal dengan konsep “Tri Tunggal”, yang menggambarkan kekuatan dan keseimbangan antara tiga unsur.
Seorang pemimpin dengan nomor 3 diharapkan mampu mengharmonisasikan ketiga aspek kehidupan: jasmani, rohani, dan spiritual.
Makna dalam Islam :
Angka 3 dalam Islam sering diasosiasikan dengan struktur dan kestabilan. Salah satu contoh adalah tiga pilar Islam yang penting: Iman, Islam, dan Ikhsan.
Ini menunjukkan pentingnya keseimbangan dalam kepemimpinan.
Makna dalam Budaya Yunani:
Di Yunani kuno, angka 3 dikaitkan dengan trilogi kekuatan: masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Pemimpin dengan nomor ini diyakini memiliki wawasan yang luas dan mampu menggabungkan pengalaman dengan visi masa depan.
Angka 3 memiliki filosofi yang berbeda-beda dalam berbagai kepercayaan dan budaya, di antaranya:
Dalam pandangan Pythagoras:
Angka 3 dianggap sebagai angka yang sempurna, angka harmoni, kebijaksanaan, dan pemahaman.
Angka 3 melambangkan kelengkapan, kesatuan, dan tiga unsur yang saling melengkapi.
Angka 3 juga dikaitkan dengan Tri Murti, yaitu Tiga Dewa Utama dalam agama Hindu, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa.
Ternyata memang uniknya angka 3 ini sangatlah luas maknanya dan pembelajaran bagi umat manusia dihamparan bumi milik penguasa alam semesta.
Dibalik angka 3 itu tersembunyi suatu kekuatan, kestabilan, dan dapat menempatkan posisi sentral yang pas untuk menopang sesuatu yang lebih berat dan situasi yang tidak stabil diatasnya.
Sehingga angka 3 terus menerus digunakan sebagai angka penyeimbang yang aman dan bermakna dalam kehidupan sosial ataupun beragama.
Beberapa hal yang wajar dalam menggunakan angka 3 dalam kehidupan kita, penulis ingat adalah :
1. Dalam Kejuaraan (juara 1, juara 2, juara 3) kalau juara 4 dst disebut juara harapan 1 dst.
2. Angkatan bersenjata TNI ada 3 matra (Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
3. Teknologi 3G atau 3 Dimensi Kecepatan Jaringan.
4. Garis tangan terdiri 3 Garis Utama.
5. Semen 3 Roda.
6. Obat Cap Kaki 3.
7. Minum resep obat 3 x sehari.
8. Mengangkat barang berat dimulai dari hitungan 1,2,3 !
9. Pulau 3
10. Dan seterusnya… ****