Rote Ndao,Sulutnews.com — Menteri Pendudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., berkomitmen untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Rote Ndao. Dalam kunjungannya, Menteri Wihaji menekankan pentingnya pendekatan terpadu dan solusi konkret untuk menurunkan angka stunting yang mencapai 32 persen di daerah tersebut. Beliau menyebutkan empat faktor utama penyebab stunting: pernikahan dini, akses air bersih, sanitasi, dan asupan nutrisi.
Untuk mengatasi pernikahan dini, Menteri Wihaji berencana membentuk tim khusus yang fokus pada edukasi dan pencegahan. Sementara itu, upaya peningkatan sanitasi dan akses air bersih akan dilakukan melalui kerjasama dengan korporasi. Program penyediaan air bersih akan dimulai dari Kecamatan Rote Barat dan diperluas ke wilayah lain.
Terkait asupan nutrisi, Menteri Wihaji menjanjikan program bantuan nutrisi minimal untuk 20 orang sebagai langkah awal. Jumlah penerima manfaat akan dievaluasi dan ditingkatkan sesuai kebutuhan untuk memastikan 1000 hari pertama kehidupan anak terpenuhi nutrisinya. Beliau menegaskan pentingnya langkah-langkah yang konkret dan terukur dalam program ini.
Rote Ndao dipilih sebagai prioritas penanganan stunting karena beberapa faktor. Selain merupakan daerah perbatasan dan pulau paling selatan Indonesia, Rote Ndao memiliki sejarah panjang dan potensi sumber daya manusia yang besar. Menteri Wihaji juga menekankan pentingnya kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk 15 perguruan tinggi negeri dan swasta, untuk mendukung program penanggulangan stunting dan pengentasan kemiskinan. Kerjasama ini akan mencakup perencanaan program, pendanaan, dan implementasi di lapangan. Sumber pendanaan akan berasal dari Kementerian terkait, stakeholder, dan korporasi.
Kunjungan Menteri Wihaji ke Rote Ndao menandai komitmen nyata pemerintah untuk hadir dan memberikan solusi bagi masyarakat, khususnya dalam mengatasi masalah stunting. Harapannya, langkah-langkah konkret yang dijanjikan akan memberikan dampak positif dan signifikan dalam menurunkan angka stunting di Rote Ndao di masa mendatang.
Reporter: Dance Henukh