Rote Ndao,Sulutnews.com – Sebuah foto yang memperlihatkan Pj Kepala Desa Bo’a, Stefanus Mbatu, tengah berpose dengan simbol empat jari bersama dua orang lainnya telah menimbulkan kontroversi di media sosial. Postingan tersebut, yang diunggah oleh akun Sandy Pelokila dalam grup “Anak Rote Anti Korupsi,” menampilkan Stefanus bersama Sekretaris Desa Bo’a dan seorang guru P3K SD Aduoen.
Dalam narasi postingan, pengunggah mempertanyakan netralitas Pj Kades Bo’a serta simbol empat jari yang diperlihatkan dalam foto tersebut. Netizen juga menuntut penjelasan dari Pj Bupati Rote Ndao, Oder Max Sombu, serta pihak Bawaslu mengenai makna dari simbol tersebut.
Beberapa pihak menduga simbol itu berkaitan dengan pemerintahan kabupaten atau hal-hal lainnya yang memicu spekulasi di tengah masyarakat.
Menanggapi isu ini, Stefanus Mbatu memberikan klarifikasi kepada media. Ia menjelaskan bahwa foto tersebut diambil dalam konteks kegiatan resmi yang diadakan di Hotel Neo Aston. “Kami sedang mengikuti kegiatan dan dibagi dalam lima kelompok oleh narasumber. Kebetulan, kelompok kami terdiri dari lima orang dan kami masuk ke kelompok empat. Jadi, simbol empat jari yang kami tunjukkan tidak bermaksud apa-apa, itu hanya penanda kelompok kami,” kata Stefanus.
Stefanus juga menegaskan bahwa terdapat lima orang dalam foto asli, bukan tiga seperti yang diposting di media sosial. “Sayangnya, yang memposting tidak memberikan informasi atau klarifikasi lebih dahulu sebelum menyebarkan foto tersebut,” tambahnya.
Masyarakat Rote Ndao diharapkan tidak terpancing oleh spekulasi yang beredar. Klarifikasi telah diberikan, dan Pj Bupati Rote Ndao, Oder Max Sombu, diharapkan dapat merespons permintaan penjelasan publik terkait isu ini.
Reporter : Dance henukh