MINUT, Sulutnews.com – Menurunya kehadiran sejumlah Penatua P/KB aras Jemaat pada Ibadah Awal Tahun dan Penjabaran Program Pria Kaum Bapa Sinode GMIM, memberi bukti jika semangat melayani dan pengakuan iman saat diteguhkan menjadi Pelsus mulai terkikis oleh ego pribadi yang menafikan kebersamaan dalam pelayanan Pria Kaum Bapa. Terbukti pada giat yang digelar Sabtu (13/1/2024) yang dilaksanakan di Jemaat Eben Haezer Suwaan Wilayah Kalawat Dua, untuk rayon Minahasa Utara tersebut kehadiran Penatua PKB jemaat di Rayon Minahasa Utara tidak mencapai 1 persen jika dihitung jumlah jemaat sebanyak 158 jemaat yang tersebar di 24 Wilayah.
” Harusnya teman- teman Penatua P/KB selalu mengutamakan misi membangun kebersamaan dalam pelayanan. Perbedaan itu pasti, tetapi jangan menjadikan perbedaan itu membuat kita terkotak-kotak, sebab yang pasti membangun kebersamaan dalam misi pelayanan untuk menjadikan P/KB GMIM semakin kuat bertumbuh dalam Iman ,Harap dan Kasih bisa kita jalankan lewat program yang sudah ditetapkan,” kata Pnt Mouris Mantiri saat menyampaikan sambutannya.
Juga Pnt Moris mengatakan,Gereja tidak boleh berpolitik tetapi Gereja harus memiliki sikap politik, sehingga kita dapat memberi kontribusi positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. PKB memiliki satu komitmen untuk bagaimana menunjukan jati diri sebagai Bapa- bapak yang dengar dengaran,”Sikap politik kita harus memahami perbedaan dan jangan perbedaan itu menjadi penghambat sebab hanya oleh karena iman kita dipersatukan inilah semangat yang mau diambil dalam kita melaksanakan tugas pelayanan,” ungkap Pnt Moris.
Untuk mempertahankan posisi saat ini, dalam kepentingan GMIM kedepan dibutuhkan sebuah kekompakan sehingga membangun untuk kemajuan GMIM akan berkelanjutan.” Tidak semua orang memiliki kemampuan yang mau berkorban untuk kepentingan banyak orang, dan itu bisa saja berakhir jika kita tidak dalam satu frekwensi,” tegas Pnt Maoris Mantiri. pkb Dalam satu kekompakan akan menjadi penjaga moralitas, menjaga Perekonomi dan semua bidang di provinsi Sulut dan ini bisa berlanjut jika PKB GMIM dalam satu komando, dalam satu frekwensi agar tujuan kita bergereja GMIM akan menjadi berkat bagi semua orang.” Dengan kekuatan yang kita miliki maka eksistensi PKB bisa menguasai Politik, tetapi juga Ekonomi, dan lebih penting dapat mejadi kesaksian jika PKB GMIM dapat menjadi berkat tidak hanya bagi kemajuan GMIM tetapi juga bagi kehidupan masyarakat Sulut.(josh tinungki)