Bolmut, Sulutnews.com – Masyarakat Desa Sonuo Kecamatan Bolangitang Barat setelah melaksanakan proses penguburan almarhum Iswan Baguna (55 tahun), akibat kecelakaan lalu lintas di Desa Ollot pada hari Rabu, 14 November 2024, dirujuk ke RSUD Aloei Saboe Kota Gorontalo, meninggal dunia jam 03.00 dinihari. Kamis (13/11/2024).
Masyarakat Sonuo memberikan apresiasi tersendiri terhadap petugas administrasi Jasa Raharja Kabupaten Bolmong Utara Ariyanto Chanan datang berkunjung setelah jenasah almarhum dikuburkan.
Kebetulan Sangadi (kepala desa) Sonuo Harsono Puasa dan Sekdesnya masih berada di rumah duka, ditemui petugas Jasa Raharja dengan meminta identitas almarhum Iswan Baguna sebagai syarat administrasi untuk menerima santunan kecelakaan lalulintas yang jumlah nominalnya terlampir di bawah ini.
Namun beberapa persyaratan untuk menerima santunan jiwa kecelakaan diri sejumlah Rp 50 juta tidak dapat diberikan karena almarhum Iswan Baguna hanya hidup sendiri dalam Kartu Keluarga. Pewaris tinggal saudara kandung, sehingga hanya diberikan santunan biaya penguburan Rp 4 juta, dan biaya pengganti pengobatan di rumah sakit serta biaya ambulans.
Terjadi dialog dan perdebatan dengan pemuka masyarakat Desa Sonuo, mempertanyakan, mengapa Jasa Raharja tidak membayar santunan jiwa terhadap seorang duda yang hidup sendiri, tidak ada ahli waris, meninggal dunis akibat kecelakaan lalu lintas bermotor ?
Apakah BUMD Jasa Raharja ini bagian dari jaminan asuransi jiwa atau hanya asuransi jaminan santunan penguburan bagi duda hidup sendiri tidak dijamin jiwanya ?
Diketahui bersama, Jasa Raharja merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab mengelola asuransi kecelakaan lalu lintas bagi penumpang, baik angkutan umum, kendaraan pribadi, maupun pejalan kaki berdasarkan UU No. 33 Tahun 1964 dan UU No. 34 Tahun 1964 tiap WNI telah dilindungi asuransi Jasa Raharja.
Petugas Administrasi Jasa Raharja Ariyanto Chanan menjelaskan, mereka hanya menjalankan regulasi membayar santunan kecelakaan lalu lintas berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 15816/PMK.010/2017, tanggal 13 Februari 2017, tentang santunan diberikan kepada ahli waris dengan skala prioritas :
Pertama, janda/duda yang sah.
Kedua, anak-anaknya yang sah.
Ketiga, orang tuanya yang sah.
Keempat, apabila tidak ada ahli waris maka diberikan penggantian biaya penguburan kepada yang menyelenggarakannya.
Dari hasil perdebatan tersebut, para pemuka masyarakat Desa Sonuo menyarankan peraturan menteri keuangan perlu ditinjau kembali, tidak relevan dengan tujuan utama asuransi jaminan sosial Jasa Raharja yang menjamin jiwa setiap orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan bermotor.
Apalagi almarhum Iswan Baguna ada hidup dengan saudara-saudara kandungnya serumah yang sah sebagai ahli waris, berhak menerima santunan kematian akibat kecelakaan di kendaraan bermotor. ***