Catatan: Michael ‘Cilox’ Tumiwang/UKW6508
Palembang-24/07/2023
Menjadi pemenang dalam sebuah ajang perlombaan merupakan harapan dan target pengurus juga setiap insan olahraga. Namun, proses berlatih, berlatih dan terus berlatih, tidak boleh hanya menjadi istilah yang mudah disebutkan, tapi sulit dilakukan.
Saya pernah bercerita dengan salah satu atlit terbaik yang pernah dimiliki Indonesia asal Sulawesi Utara (Sulut) Kota Manado, di cabang olahraga Bridge. Meskipun saat ini sang maestro telah kembali pada penciptanya, namun kata-katanya masih terus terngiang di kepala.
“Meraih kemenangan bukan soal mengalahkan orang atau tim lawan, tetapi harus mampu dan wajib mengalahkan diri sendiri,” ujar almarhum Hengky Lasut kepada penulis, dalam sebuah kesempatan berdiskusi empat mata, ketika beliau masih hidup dan aktif mengikuti turnamen bridge.
Mungkin kata-kata Om Hengky – begitu dia disapa oleh insan Bridge di Indonesia, menjadi sebuah pukulan telak bagi para atlit atau pengurus, pelatih dan siapapun yang bercita-cita menjadi pemenang dalam pertandingan di cabang olahraga yang ditekuni.
“Jika ada yang salah atau keliru, wajib dirubah. Caranya, diskusikan dengan baik, tenang, dan kepala dingin. Hati boleh panas, namun kepala harus tetap dingin dan lisan dalam bertutur kata harus tetap dijaga,” tuturnya lagi.
Intinya percakapan yang terjadi ketika itu, mengingatkan saya hari ini, bahwa kemenangan sejati hanya akan dicapai, jika kita mampu mengalahkan lawan, tetapi juga mengalahkan diri sendiri.
Hari ini, Selasa (25/07/2023) tim Sulut harus menghadapi lawan-lawan yang terbilang cukup bagus, untuk dapat mengambil tempat pada ajang PON XXI, cabang olahraga Bridge di Aceh 2024 mendatang.
Bukan tidak mungkin jalan terjal harus dilalui tim mixed, putra, dan putri menuju PON 2024 mendatang. Apapun rintangannya, bagaimanapun terjalnya jalan, tim Sulut tetap solid, kompak, dan tetap berjuang, karena Sulut Hebat.(*)