Manado, Sulutnews.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado mengapresiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulut yang melakukan sosialisasi UU Pers dan Literasi Media di Kampus IAIN Rabu (4/12) yang dihadiri Mahasiswa dan Dosen serta Tenaga Kependidikan.
“Kami mengapresiasi pelaksanaan Sosialisasi UU Pers dan Literasi Media saat ini” kata Wakil Dekan Fakultas Syariah Dr Frangky Sulaiman saat membuka acara tersebut.
Dalam acara tersebut hadir Dosen Dr Mohammad Taher dari IAIN, Ketua PWI Sulut Drs Voucke Lontaan, Bendahara PWI Sulut Pdt Dr Feybe Lumanauw S.Th M.PC dan dua Pembicara Midun Loho Penasehat PWI Sulut dan Sekretaris PWI Sulut Merson Simbolon SE.M.Si dengan Moderator Samsudin Antuli Dosen Fakultas Bisnis Syariah.
Menurut Dr Frangky Sulaiman acara sosialisasi UU Pers dan Literasi Media ini penting. Karena itu kita berikan apresiasi kepada PWI Sulut.
Karena menurut Dr Frangky tujuannya sangat baik untuk menambah wawasan kepada Mahasiswa IAIN tentang UU Pers dan dunia kewartawanan termasuk pengunaan media sosial dan FB yang baik dan benar.
“Ini sangat baik dan kedepan kita berharap PWI bisa memberikan masukan dan juga pelatihan karena di Kampus IAIN juga ada Mahasiswa yang berminat menulis ” kata Sulaiman.
Sementara itu Sekretaris PWI Sulut Merson Simbolon mengatakan, sosialisasi UU Pers dan Literasi Media bagian dari tujuan dan upaya PWI dalam peraturan dasar PWI Pasal 4 ayat 2 untuk memperjuangakan terlaksananya peraturan perundang-undangan serta kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memberikan wawasan dan pengetahuan tentang Pers dan organisasi kewartawanan PWI.
Dikatakan menjadi wartawan itu harus masuk wadah organisasi wartawan yang diakui Dewan Pers Seperti PWI, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia ( IJTI) dan Aliansi Jurnalis Independen ( AJI) dan Pewarta Foto.
Sesuai pasal 7 ayat 1 UU Pers, Wartawan bebas memilih organisasi Wartawan, “Bukan bebas tidak memilih” kata Simbolon.
Bahkan wartawan harus bekerja pada media yang berbadan hukum Indonesia yang secara spesifik bergerak bergerak dalam bidang Perusahaan Pers. Karena itu harus bila melakukan peliputan harus ada kartu identitas berupa Nama Media, nama nama organisasi wartawan dan bukti sertifikasi kompetensi wartawan.” Ini penting wartawan harus ada kartu identitas yang jelas” kata Simbolon.
Bahkan penasehat PWI Midun Loho yang juga wartawan senior minta agar pihak IAIN harus meminta kartu identitas bila ada wartawan akan meliput di IAIN” Ini penting agar bukan wartawan abal abal yang datang” katanya.
Loho mengatakan kalau wartawan jelas itu pasti menulis berita yang benar dan akurat sesuai kode etik jurnalis sesuai UU Pers yang ada. Di Sulut ada sekitar 700 wartawan Angota PWI yang sudah ikut Uji Kompetensi Wartawan (UKW), baik jenjang Muda, Jenjang Madya dan Jenjang Utama. Ini penting karena wartawan itu harus punya kompetensi. Selain itu tidak bole beritakan hoax atau berita bohong.
Wartawan juga tidak kebal hukum. Mereka yang melakukan pelangaran pidana secara pribadi itu bisa diproses hukum. Tetapi kalau terkait berita yang benar dan sudah sesuai kaidah jurnalistik lalu dikriminalisasi itu kami bela bagian advokasi dan perlindungann Wartawan.
Bijak Gunakan Medsos
Dalam bagian lain Simbolon dan Loho mengingatkan agar Mahasiswa IAIN jangan sembarang mengunakan Media Sosial atau Medsos dan FB. Kita harus hati hati mengunakan Medsos kalau kita buat informasi hoax dan fitnah bisa melangar UU ITE dengan hukuman berat dan denda besar” Kita harus bijak dalam mengunakan Medsos Instragram dan FB” kata Simbolon yang juga alumni Lemhanas RI.
Simbolon yang juga Pemred Sulutnews.com berharap Mahasiswa bisa jadi freelence dan kontributor atau penulis termasuk dosen dimedia masa apa saja.
“Kita bisa kerjasama karena Kampus lain sudah pernah dilakukan juga” kata Simbolon.
Menjawab pertanyaan sejumlah peserta baik Dosen dan Mahasiswa, Simbolon dan Loho mengatakan, wartawan itu harus kerja sesuai kode etik yang ada. Mereka yang tidak bekerja sesuai kode etik itu bisa dipersoalkan.” PWI sebagai organisasi membela angotanya yang bekerja baik sesuai kode etik jurnalistik” kata Simbolon
Sementara Ketua PWI Sulut Drs Vouke Lontaan saat menutup acara tersebut menyatakan terimah kasih atas kesediaan pimpinan IAIN terutama Fakultas Syariah lewat Wakil Dekan III Dr Frangky Sulaiman dan Staf Dr Mohammad Taher yang bersedia untuk bekerjasama laksanakan Sosialisasi UU Pers dan Literasi Media ” Kami dari PWI Sulut berterima kasih atas acara yang luar biasa karena hadir juga para mahasiswanya” kata Ketua PWI Vouke Lontaan
Kedepan diharapkan terus ada kerjasama lagi karena ini penting. Acara diakhiri foto bersama dan pemberian UU Pers dan juga Buku PWI.(Fanny)