Menu

Mode Gelap
Gubernur Yulius Selvanus Minta ASN Tingkatkan Pelayanan Publik dan Disiplin Dalam Tugas Peringati Hari Pahlawan Tahun 2024 Caroll-Sendy Apresiasi Dua Pahlawan Nasional Asal Tomohon Gubernur Olly Dondokambey : HUT Ke-60 Sulawesi Utara Mengalami Kemajuan Pesat KPU Kabupaten Lebak Gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati Menparekraf Sandiaga Uno Puji Pemda Sulut Laksanakan Discover North Sulawesi 2024

Bolmut · 7 Mar 2024 10:58 WIB ·

Bangun Kolam Retensi Cegah Banjir & Kekeringan Musim Kemarau


Bangun Kolam Retensi Cegah Banjir & Kekeringan Musim Kemarau Perbesar

Bolmut, Sulutnews.com – Banyak yang bertanya; Mengapa Istana Raja Komaliq di Kota Boroko, meskipun banjir sudah merata tapi tidak pernah tergenang di halaman istana ?
Kamis (07/03/2024).

Sudah kesekian kalinya setiap tahun Kota Boroko dilanda banjir dari tahun 2009. Kejadian terulang lagi pada sore hari, Rabu (06/03/2024) Jam 16.00 wita sampai pagi hari Kamis (07/03/2024) Jam 04.00 wita, Kota Boroko diserbu butiran triliunan air hujan.

Menurut keterangan mantan Sangadi Boroko Timur Maxtan Buhang, banjir tergenang berawal dari kesalahan fatal awal perencanaan tata kota.

“Sepengetahuan kita, pada masa swapraja Raja Ram Suit Pontoh telah mengundang para pakar pengairan dari negeri Belanda untuk rancang bangun bendungan dan saluran irigasi dari Desa Pontak sampai di Desa Bigo, termasuk sistem drainase guna mencegah banjir,” ungkap Buhang.

Merubah aliran arus air pada musim hujan di Lapangan Kembar Boroko Kecamatan Kaidipang dengan menutup drainase disamping kantor kejaksaan lama menyebabkan banjir tergenang berdampak ke rumah penduduk.

Saluran air di Desa Kuala tidak jelas lagi pembuangannya. Gorong-gorong warisan arsitek Belanda ditutup, dijadikan paket proyek, drainase dibuat mirip bak kamar mandi, hanya menampung air hujan.

Danau retensi bisa bemanfaat untuk menghadapi musim kemarau panjang maupun sebagai tempat menampung air hujan agar tidak terjadi banjir. Sudah dibangun dibelakang Istana Komaliq, danau teratai sudah ada di Desa Bolangitang. Jangan dijadikan lokasi perumahan. Beri ruang danau resapan di lingkungan pemerintah daerah Bolaang Mongondow Utara.

Pakar lingkungan hidup Gerard Tiwow dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulawesi Utara, pada saat datang memberikan bantuan musibah banjir di Desa Inomunga dan Desa Sonuo, Desa Ollot, berharap satu tindakan yang bisa mengurangi dampak dari dua masalah sekaligus itu layak dilakukan dengan segera. Ya, danau retensi layak dibangun, sudah ada dipertahankan.

Danau retensi bisa bemanfaat untuk menghadapi musim kemarau panjang maupun sebagai tempat menampung air hujan agar tidak terjadi banjir.

Kolam retensi ini bisa menahan debit air, serta menampung air agar tidak terjadi kekeringan ketika musim kemarau. Danau retensi diharapkan mampu menahan air serta meminimalisir banjir.

Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu mulai membangun atau jika sudah ada perlu memperbanyak danau atau kolam retensi.

“Pemerintah daerah perlu terus berupaya untuk menambah pembuatan danau retensi. Oleh karena itu, perlu dilakukan inventarisasi asset yang bisa dijadikan danau retensi,” ujar Gerald. (/Gandhi Goma)

Artikel ini telah dibaca 1,777 kali

Baca Lainnya

Inspirasi Prabowo Subianto Tentang Keberanian Sejati Nelson Mandela : Perlawanan Tanpa Dendam

8 Juli 2025 - 10:21 WIB

BRICS 2025 Disatukan Oleh Standar Global

7 Juli 2025 - 10:17 WIB

Indonesia Mengutuk Pemboman Rumah Sakit Indonesia Di Gaza

3 Juli 2025 - 13:24 WIB

Polres Bolmong Utara Siap Intropeksi, Evaluasi Kinerja, Bertranformasi Dicintai Rakyat

1 Juli 2025 - 13:25 WIB

Peragaan Penggunaan Tabung Pemadaman Kebakaran Di Goverment Care Sangkub

21 Juni 2025 - 11:15 WIB

Bupati Sirajudin Lasena Melakukan Panen Raya Cabai Rawit Di Desa Sidodadi

21 Juni 2025 - 04:02 WIB

Trending di Bolmut