Sulutnews.com, Bengkulu Selatan – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bengkulu Selatan Gelar Pleno berjenjang di mana di pleno yang di selenggarkan di kecamatan Seginim yang diwarnai dengan ketidakhadiran salah satu anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Seginim.
Berdasarkan pantauan awak media pada Selasa (17/12/2024), anggota PPK Arino, yang bertugas di divisi data, saat di konfirmasi alasan ketidakhadirannya. Sungguh mengejutkan dan tidak masuk akal, Ia mengaku bahwa ketidakhadirannya bukan karena disengaja, melainkan disebabkan faktor kelelahan dan ketiduran.
“Saya hadir saat pembukaan pleno, tapi setelah selesai pembukaan, saya pulang untuk mandi dan setelah itu saya tertidur,” ujar Arino…
Namun, di hari kedua pleno, Arino memastikan dirinya hadir
Ketidakhadiran salah satu anggota PPK di pleno menuai kritik dan kecurigaan dari berbagai pihak serta menimbulkan kontraversi di masyarakat. Beberapa pihak menilai bahwa alasan seperti kelelahan tidak seharusnya menjadi pembenaran untuk meninggalkan tanggung jawab.
“Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bengkulu Selatan seharusnya lebih selektif dalam merekrut anggota PPK. Rekrutlah orang-orang yang mampu bekerja penuh waktu dan bertanggung jawab,” ujar Dinaro.
Kritik ini muncul karena tanggung jawab PPK dianggap vital dalam proses pemilihan serantak ini. Ketidakhadiran dalam pleno dapat memengaruhi jalannya proses penghitungan suara dan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pilkada.
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara pilkada. Diharapkan, ke depan tidak ada lagi anggota PPK yang meninggalkan tanggung jawab dengan alasan yang tidak masuk akal. Proses rekrutmen juga harus mempertimbangkan komitmen dan integritas agar kualitas penyelenggaraan pilkada semakin baik.
Dengan kejadian ini, KPUD diharapkan melakukan evaluasi mendalam untuk memastikan setiap anggota PPK bekerja maksimal, supaya tidak memunculkan stigma negatif di masyarakat, terutama dalam situasi krusial seperti pleno pilkada. Kepercayaan masyarakat terhadap integritas pilkada harus terus dijaga agar demokrasi berjalan dengan baik, tutup Dinaro.
Dna