Tahuna, Sulutnews.com – Sangking cintanya warga perbatasan kepada Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe, Rinny Silangen Tamuntuan, mereka pun mencium Bupati tanda kecintaan mereka.
Hal itu terjadi saat Bupati usai menyerahkan bantuan bahan langsung (Natura) Kamis, (26/01) di gedung SKB Tahuna. Bupati pun tak menyangka aksi ibu-ibu tersebut.
Sebelumnya, ratusan warga perbatasan dari Kecamatan Kepulauan Marore dan Kendahe, harus mengurus diri masing-masing akibat jadwal keberangkatan kapal perintis melayani wilayah perbatasan, mengalami kerusakan pada salah satu komponen mesin, mengakibatkan jadwal keberangkatan mereka tertunda.
Berhari-hari mereka menempati emperan bahkan ruang tunggu pelabuhan Tahuna, sampai akhirnya berita tersebut sampai ke telinga orang nomor satu di Sangihe itu.
Bupati langsung bergerak cepat menangani warga perbatasan tersebut, mulai menyiapkan sarana tempat tidur yang layak sampai disiapkan dapur umum bagi mereka.
Tak hanya itu, saat mereka akan kembali ke pulau masing-masing, Bupati menyempatkan diri untuk bertemu seraya membagikan Natura dan bekal bagi warga.
Usai membagikan bantuan, Bupati di kagetkan dengan aksi dicium warga perbatasan, sambil mereka memohon agar selimut pembagian dari Bupati yang di pakai oleh mereka saat menempati SKB mereka minta untuk mereka pakai di kapal.
Tak hanya itu ada ibu-ibu yang berbisik-bisik bahwa, kepedulian Bupati menyerupai kebaikan almarhum “Embo Helmud” sapaan akrab mantan Wakil Bupati yang melegenda di hati rakyat Sangihe. “Torang pe Bupati mirip deng Embo Helmud pe bae”ucap ibu-ibu warga perbatasan.
Mereka pun tak henti-hentinya menyampaikan terima kasih atas segala kebaikan dan kepedulian Bupati, selama mereka di Tahuna. “Kami menyampaikan terima kasih buat kebaikan Ibu Bupati, kami tidak bisa membalas kebaikan beliau, aksi kepeduliannya mengingatkan kami akan kebaikan yang sama dilakukan oleh almarhum Papa Embo Helmud” tandas Mikael Walanta.
Bupati mengatakan bahwa, apa yang ia perbuat murni sebagai bentuk kepeduliannya kepada warga masyarakat yang ia cintai, apalagi warga perbatasan yang mengalami kesulitan.
“Tentu saya harus hadir ditengah mereka, membantu mereka agar masyarakatku ini selama di Tahuna bisa tinggal di tempat yang layak, kan tidak mungkin mereka harus tidur di emperan atau di ruang tunggu pelabuhan yang tidak layak untuk di tempati, sehingga kami bergerak cepat menyiapkan fasilitas bagi mereka” kata Bupati.
Soal aksi dicium oleh ibu-ibu, Bupati Tamuntuan mengatakan ia sempat kaget tak menyangka namun ia merasa terharu dikarenakan masyarakat yang ia bantu, juga tulus berterima kasih kepada pemerintah.
“Ini menjadi momen bersejarah bagi saya bisa sedekat ini dengan rakyat yang saya cintai, pada prinsipnya saya hanya melayani, bekerja dengan tulus, rakyat menilai dan memberikan tanda kasih itu sebuah kebanggaan bagi saya, saya tetap berdoa agar warga perbatasan ini tiba di pulau masing-masing dengan selamat” kunci Tamuntuan. (Andy Gansalangi)