Tahuna, Sulutnews.com – Bertahun-tahun kondisi jalan di Kabupaten Sangihe dibiarkan rusak, jalan tersebut berstatus jalan Kabupaten.
Jalan rusak tersebut tersebar di seantero Sangihe, bahkan wilayah Ibukota Kabupaten pun di kota Tahuna, mengoleksi jalanan rusak di Kelurahan Manente Kecamatan Tahuna.
Meski di wilayah Manente ini tinggal pejabat-pejabat Daerah, mulai dari Asisten sampai anggota DPRD, namun tak mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat untuk memperoleh infrastruktur jalan yang nyaman dan baik.
Kondisi jalan di Kecamatan Tabukan Selatan, Kampung Kalagheng menuju Birahi tembus jalan Malamenggu dan ke Kampung Mandoi hingga kini rusak parah sejak di bangun oleh Bupati Winsulangi Salindeho, belasan tahun lalu.
Kondisi tersebut berkali-kali di perjuangkan masyarakat namun hasilnya tetap nihil.
Jalan dari Malamenggu menuju Pintareng juga rusak, padahal akses jalan ini sebagai jalan strategis untuk memangkas waktu perjalanan dari Kecamatan Tabukan Selatan ke Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara dan Tengah.
Jalan dari kampung Gunung menuju Malise di Kecamatan Tabukan Tengah, masih setia dengan kondisinya yang rusak dan menjadi saksi masyarakat mengalami kecelakaan.
Beralih ke kecamatan di Kepulauan Tatoareng, jalan lingkar Kahakitang di Ibukota Kecamatan kondisinya menyayat hati, bertahun-tahun tak ada sentuhan APBD untuk sekedar merehab jalan rusak.
Jangankan merehab, Bupati ke Bupati sebagai pimpinan Daerah tidak pernah merasakan berkendara di jalanan rusak itu agar ikut merasakan betapa siksanya masyarakat di pulau Kahakitang, dengan kondisi jalan seperti itu. Bupati hanya berkunjung di Pulau Para dan pulau sekitarnya, kalaupun ke Kahakitang hanya sampai di Ibukota Kecamatan itu tanpa mau mengunjungi desa lain yang ada di pulau Kahakitang.
Bukan hanya itu, beberapa anggota DPRD yang di pilih oleh rakyat di pulau Kahakitang, diam seribu bahasa tak mampu berujar atau sekedar berbasa-basi di sidang Paripurna DPRD menyuarakan soal jalan rusak tersebut, padahal waktu kampanye mereka berjalan-jalan di jalan rusak sambil menebar janji-janji seakan pahlawannya rakyat kalau mereka terpilih pasti masalah akan beres.
Di sementara dalih pemerintah berkutat di soal anggaran terbatas untuk memperbaiki infrastruktur jalan Kabupaten itu, namun untuk kepentingan jalan-jalan dari para anggota DPRD dengan alasan studi banding, bimtek, konsultasi dan reses dalam satu tahun menelan dana tak sedikit sentuk angka Miliaran.
Jhonny Rompas Tokoh masyarakat Sangihe, meminta agar para pemangku kepentingan di Sangihe untuk lebih serius lagi memikirkan soal kepentingan masyarakat, bukan sekedar memanfaatkan uang rakyat demi kepentingan pelisir.
“Kondisi jalan di Sangihe khususnya jalan Kabupaten kondisinya memprihatinkan, seharusnya para anggota DPRD maupun pemerintah mengutamakan pembangunan infrastruktur jalan tersebut karena akses jalan dinikmati oleh semua pihak, kalau hanya jalan-jalan atas nama kepentingan dinas maka kami anggap itu hanyalah akal-akalan. Kami akan ajungi jempol apabila kondisi jalan Kabupaten di Sangihe ini tidak lagi di persoalkan oleh masyarakat, itu berarti pemerintah maupun DPRD berhasil menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan bersih di Sangihe” ungkap Rompas. (Andy Gansalangi)