Manado,sulutnews.com – Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I terus memacu pembangunan 287 unit rumah untuk hunian warga pengungsi Gunung Ruang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara dengan lebih cepat dan efektif.
Hunian yang sementara dibangun di Desa Modisi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) tersebut memang sedang ditunggu rampung karena mulai dihuni pada akhir tahun 2024.
Kawasan di Desa Modisi seluas kurang lebih 10ha ini pun selain dibangunan 287 unit rumah yang didesain dengan sistem Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), rencananya akan ada lima bangunan tempat ibadah masjid dan gereja.
Namun ditengah tantangan yang ada, BP2P Sulawesi I baru bisa membangun rumah sebanyak 127 unit.
Dikutip dari sumber resmi, Kepala BP2P Sulawesi I Ir. Recky Lahope, ST,MT membenarkan pembangunan hunian belum bisa finishing, tetapi hunian Risha sudah selesai dibangun.
“Sudah sekira 127 unit rumah yang dibangun dari target 287, tapi baru Risha ini yang akan kita finishing dulu,” kata Recky Lahope akhir Nopember di Manado.
Disaat melakukan penggarapan bangunan diakui pihaknya mendapatkan sejumlah masalah pekerjaan misalnya, penataan lahan yang belum matang disamping adanya faktor bencana alam seperti hujan dan lumpur tanah.
Sebenarnya ada beberapa faktor penghambat mempengaruhi pekerjaan, dari mulai medan yang harus dilakukan penataan lahan ulang dan lainnya, tetapi sudah kita lalui. Penataan lahan dan pembangunan rumah tetap kita lakukan bersamaan, tambahnya.
“Yang pasti secepatnya akan rampung karena kita semua berkolaborasi dengan balai yang lain,” pungkasnya.
Sementara ini Wakil Bupati Bolsel Deddy Abdul Hamid membenarkan relokasi warga terdampak bencana gunung ruang sudah ditetapkan sesuai rencana bersama dengan Pemprof Sulut,
“Sudah ada lahan sekitar 10 hektar lebih di Desa Modisi Kecamatan Pinolosian Timur untuk relokasi dan sedang dilakukan pembangunan hunian Rumah Instan, Sederhana dan Sehat,” kata Deddy Abdul Hamid dikutip dari sumber resmi.
Sebelum dilakukan pembangunan pemerintah daerah bertugas menentukan lahan, selanjutnya melakukan proses pembagian letak hunian, di mana untuk pembangunan rumah dan di mana lokasi bangunan untuk peribadatan, tambahnya.
Semua pengungsi yang akan direlokasi di rumah Risha ini kita lakukan dengan cara pencabutan undian, setelah itu penyerahan kunci rumah, jelas Deddy Abdul Hamid yang akan melepas jabatannya pada tanggal 7 Pebruari nanti oleh wabub terpilih Pilkada Bolsel.
Ia pun berharap hunian tersebut cepat rampung agar warga pengungsi dan masyarakat di Desa Modisi dapat kembali beraktivitas seperti biasa. (*/Yayuk)