MANADO, Sulutnews.com – Penutupan paksa sejumlah galian tambang emas dilokasi tambang Tatelu Kecamatan Dimemebe oleh perusahaan menimbulkan keresahan dan kegaduhan apalagi dilakukan dengan cara arogan bahkan mengarah kesikap otoriter sangat disayangkan. Terkait hal ini Ketua Koprasi Batu Emas Hendry Walukow meminta kepada pihak perusahaan untuk daoat menyelesaikan masalah dengan cara duduk bersama satu meja melakukan musyawara mufakat.
“Kondisi yang sepertinya disengaja agar terjadi benturan antara petugas keamanan dan masyarakat penambang bisa berdampak tidak baik bagi kondisi dilokasi tambang dan ini harus dijaga bersama jangan sampai menimbulkan persoalan lain yang justru merugikan semua,” tegas Walukow.
Walukouw juga berharap pendekatan Humanis dengan mengambil langkah aproach untuk mendapatkan solusi itulah yang harus dilakukan.”Status tanah adalah milik perusahaan, tetapi masyarakat diberikan ijin untuk menambang,” ungkap Walukow.
Sebagaimana diketahui, lokasi tambang yang dibeli oleh perusahaan letsknya berada dilingkar tambang rakyat dan perkebunan masyarakat sehingga perusahaan harus menjalin kerjasama dengan masyarakat.” Mencari solusi adalah langkah terbaik, bukan dengan cara -cara yang mencederai masyarakat yang nota bene hidup disekitar lokasi lingkar tambang,” tegas Walukouw sambil meminta pihak perusahaan dapat mengerti dengan apa yang menjadi harapan masyarakat sekitar tambang.(josh tinungki)