Manado, Sulutnews.com – Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE Jumat (9/5) meresmikan Gedung Baru Laboratorium Biosafety Level 2 ( BSL2) di Kompleks Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Dibelakang Dinas Kesehatan Jalan 17 Agustus.
Dalam peresmian hadir Wakil Gubernur Sulut Dr Johanes Viktor Mailangkay SH.MH, Ketua TP- PKK Sulut Ibu Anik Yulius Selvanus, Pkt Kadis Kesehatan dr Rima Kolong M.Kes dan sejumlah pejabat Eselon II Pemda Sulut.
Menurut Gubernur Laboratorium BSL2 yang menjadi rujukan deteksi penyakit TBC baik untuk masyarakat Sulut dan rujukan dari Provinsi Gorontalo dan Maluku Utara ( Malut).
Maka kata Gubernur harus lakukan pelayanan yang baik kepada masyarakat. 55 tenaga Kesehatan dan staf yang bekerja di Laboratorium BSL2 Sumber Daya Manusia Ungul jadi harus ramah humanis senyum dan sopan saat lakukan pelayanan. ” Harus senyum jangan kasar ” kata Gubernur.
Apalagi bila ada yang dari Gorontalo dan Maluku Utara. Itu harus benar benar pelayanan baik. Namun harus kerja keras mencari tau dilapangan warga yang ada penyakit TBC. Ini penting dan harus jemput bola. Karena percuma ada Laboratorium.BSL2 tapi warga tidak datang memeriksa dirinya. “Kita harus proaktif jemput bola atau lewag Radio di Dinas Kesehatan atau Media Sosial dan media masa” katanya.
TBC termasuk penyakit menular ini perlu ada kehati hatian dan buat aturan ketat ketika apabila melayani warga dari daerah lain seperti Gorontalo dan Kalut karena TBC menular” Harus cek baik baik sebelum pemeriksaan agar terhindar dari penularan TBC” kata Gubernur.
Gubernur menambahkan peresmian Laboratorium BSL2 ini merupakan langkah cepat dan strategis dan baik dalam deteksi TBC secadini serta memperkuat infrastruktur laboratorium kesehatan.
Gubernur mengatakan TBC adalah penyakit menular yang merupakan ancaman nyata, bukan hanya bagi masyarakat Sulut tapi Gorontalo dan Kalut. Bahkan seluruh Indonesia.

Foto – Wakil Gubernur Viktor Mailangkay ( tengah) Bersama Staf Dinas Kesehatan dan Laboratorium BSL2
Bahkan Pemerintah Pusat yakni Presiden Prabowo telah meminta agar semua daerah serius menangani TBC, karena penyebarannya bisa sangat cepat jika tidak diantisipasi oleh kita terutama tenaga Kesehatan.
Gubernur minta Kepala Dinas dan jajarannya hingga ke puskesmas pembantu melakukan surveilans aktif. Cari titik penyebaran TBC dan lakukan deteksi dini. Jangan sampai ada pembiaran,” Ini tugas penting bagi tenaga Kesehatan” katanya.
Capai 30 Persen
Menurutnya Laboratorium BSL 2 ini baru mencapai 30 persen kesiapan dari sisi fasilitas dan alat kesehatan. Ini kita akan perjuangkan kepada Menteri Kesehatan agar menambah peralatan tahun ini.
Agar menurut Gubernur bisa mencapai 70 persen fasilitas yang ada. ” Saya optimis, jika sudah mencapai 70 persen, fasilitas ini akan siap menerima pasien dan menjalankan fungsinya sebagai laboratorium rujukan untuk daerah sekitarnya.
Gubernur juga minta memperhatikan kualitas sumber daya manusia di laboratorium. Menurutnya, pelayanan kesehatan bukan hanya soal alat canggih, tapi juga menyangkut sentuhan kemanusiaan.
DAK Rp 10 Miliar
Sementara PLT Kadis Kesehatan dr Rima Kolong M.Kes dalam laporannya mengatakan, Gedung Baru Laboratorium BSL2 yang diresmikan merupakan bantuan Kemenkes sebanyak Rp 10 miliar yang merupakan dana Dana Alokasi Khusus ( DAK) 2024.
Cukub baik Laboratorium dengan peralatan canggih meski belum semua ada. Kadis berharap masyarakat dapat memanfaatkan Laboratorium ini dan tetap ada layanan BPJS ketika pemeriksaan. Untuk tenaga SDM baik dan dari 55 ada beberapa Dokter ahli dan tenaga medis lainnya. Acara dilanjutkan pemantauan Radio Dinas Kesehatan.(Fanny/)