Yogyakarta,Sulutnews.com – Daniella Vanessa Wowor, mahasiswi Semester tiga Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado, kembali mengukir sejarah meraih Juara Satu atau Predikat Champion pada International Humanitarian Law Role Play Competition, yang finalnya diadakan di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, 19 Nopember 2023.
Tim Fakultas Hukum Unsrat mengutus dua mahasiswi Semester tiga yaitu Daniella Wowor bersama Yefta Lengkong dan didampingi kakak tingkat mahasiswi Vana Pingkan. Lomba debat hukum berbahasa Inggris itu, sudah dimulai sejak 11 Nopember dimana Tim Wowor Lengkong berhasil memenangkan seleksi berbagai lapis yang diikuti puluhan Perguruan Tinggi se Indonesia. Para Yuri pun terdiri dari kalangan akademisi dari berbagai Negara Eropa dan Asia.
Menurut Daniella Wowor yang biasa dipanggil Tata itu, semua peserta lomba membawa nama perguruan tinggi dan Unsrat sebelum meraih Champion, juga berhasil peroleh Penghargaan Awards Kategori Spirit of The Moost, yaitu sebagai Universitas pertama yang berhasil masuk Advanced Round 8 Besar pada International Humanitarian Law Moot Court Competition. Menjawab pertanyaan, Tata menjelaskan keikut sertaan Tim ini atas inisiatif kakak tingkat mahasiswi senior jurusan Hukum International Fakultas Hukum Unsrat,yaitu Vana Pingkan. Mahasiswi yang ingin adanya regenerasi itu , mencari dan menseleksi akhirnya dijaring nama Tata dan Yefta ikut pada lomba atau kompetisi debat hukum internasional yang diikuti puluhan Universitas se Indonesia itu. Keberhasilan Tim Unsrat ini tentu tak lepas adanya bimbingan, pelatihan sebagai jubir dan riset literature yang intensif.
Tim berangkat atas biaya sendiri dan ternyata didukung donatur dan sponsor yang sangat respon. Tata mengucapkan terima kasih berlimpah kepada Dekan, para dosen, pembimbing, pemberi bantuan, dan tak lupa ia menyebutkan adanya bantuan dari Pemkot Manado.
Orang tuaTata, yaitu Patrick Wowor dan Penatua DR. Grace Waleleng berdomisili Kelurahan Taas Kecamatan Tikala Manado ketika dihubungi pers mengatakan putri semata wayang Tata sejak SMP dan SMA sudah terlihat prestasinya disekolah meraih ranking atas dan sudah terbiasa diatas panggung saat ikuti berbagai lomba. Ukurannya ketika Tata ditunjuk sebagai Ketua OSIS SMA Eben Haezer dan saat kuliah sudah dipercaya bergabung dalam Tim Fakultas Hukum Unsrat ketika mengikuti Lomba Debat Hukum Mahkamah Konstitusi RI dan meraih Juara satu tingkat Nasional.
Menurut Patrick Wowor, Lomba ini selain harus fasih berbahasa Inggris juga tentu didukung pengetahuan ilmiah dibidang hukum. Ia juga mengakui peranan pimpinan Fakultas Hukum Unsrat yang begitu giat, tekun menggembleng Tata dan Yefta sehingga berhasil masuk Semi Final dan berakhir gemilang Juara Pertama saat final. Dan dalam ajang ini nama Universitas Sam Ratulangi bergaung peroleh dua predikat penghargaan.
Orang tua Tata, tetap merendah atas prestasi putrinya, karena semua ini adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebagaimana diketahui Patrick Wowor aktif di Kaum Bapak Kolom 6 , dan sang istri DR.Grace Waleleng sebagai Penatua di gereja GMIM Taas. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata Tata adalah cucu dari Ben Wowor (alm), Pejuang, Veteran Angkatan 45, tokoh yang melegenda sebagai satu satunya saksi sejarah dan penulis Buku Peristiwa Merah Putih 14 Pebruari 1946 , Perebutan Kekuasaan di Sulawesi Utara.(ramon dw)