Manado,Sulutnews.com – Dr Ir Charles Ngangi, MS., mengimbau kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk mencanangkan dan menggelorakan program tanam pangan dan hortikultura di seluruh desa. Hal itu bertujuan agar seluruh kebutuhan pokok Makan Bergisi Gratis (MBG) dipasok dari desa, dan tidak akan terjadi kelangkaan.
Seperti diketahui, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria di Solo Jawa Tengah akhir pekan lalu mengatakan Presiden Prabowo meminta agar seluruh kebutuhan pokok Makanan Bergisi Gratis dipasok dari desa. Presiden Prabowo juga berharap seluruh desa siap menyambut dan mendukung program pemerintah pusat.
Dalam wawancara khusus, Minggu (2/2) sore, Charles Ngangi yang juga dosen pada Fakultas Pertanian Unsrat Manado itu lebih lanjut mengatakan program tanam pangan dan hortikultura akan sangat membantu dan mendukung program pemerintah pusat dalam pemberian MBG bagi anak sekolah.
Menurut Charles yang juga petani asal Tomohon, dengan dicanangkan program tersebut maka seluruh lahan tidur dan lahan dibawah pohon kelapa akan dimanfaatkan oleh petani maupun kelompok tani.
“Setelah gerakan program tanam pangan dan hortikultura itu dicanangkan oleh pemerintah Provinsi, tentunya Dinas Pertanian harus menyediakan dan menyalurkan bibit unggul, pupuk, obat dan penyuluh. Sehingga produksinya terjamin mutunya” ujar Charles.
Menjawab pertanyaan, Charles Ngangi mengatakan kalau hal ini tidak dilakukan oleh pemerintah Provinsi maka dikuatirkan stok bahan pangan akan kekurangan. Karena kebutuhan bahan pokok Makan Bergizi untuk anak sekolah, baik itu SD, SMP dn SMA sangat besar. Belum lagi kebutuhan masyakat umum setiap hari. Sebab itu harus ada zona-zona. Artinya jenis tanam pangan dan hortikultura yang akan diusahakan disetiap wilayah (kabupaten/kota) harus dilihat dari struktur tanah.
Charles Ngangi menambahkan seluruh kelompok tani yang ada harus aktif. Begitu juga Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) harus siap dan terlibat aktif untuk pasokan kebutuhan pangan untuk Makan Bergisi Gratis.
“Tentunya peran serta Kepala Desa sangat diharapkan dalam menunjang dan menyambut program pemerintah pusat. Apalagi dalam peraturan pemerintah desa soal dana desa, dimana minimal 20 persen untuk ketahanan pangan” ucapnya.
Charles juga meyakini kalau lahan tidur dan lahan di bawah pohon kelapa dimanfaatkan untuk tanam pangan dan hortikultura pendapatan masyarakat desa akan meningkat dan sejahtera. Mengakhiri percakapan, Charles mengapresiasi kebijakan pemerintah kabupaten Minahasa yang sudah melakukan gerakan tanam pangan dan hortikultura di Desa Kasuratan Romboken akhir pekan lalu. (Adi Palit)