Minut,Sulutnews.com – Kepsek SMA Negeri 1 Kauditan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Dra Voune Tampi mengatakan, saat ini ada sekitar 12 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( P3K) yang ditempatkan disekolahnya. 12 guru P3K tersebut sudah ada sejak tahun 2023 dan awal tahun ini.
Hal tersebut dikatakan Kepsek SMA Negeri 1 Kauditan di Minut Dra Voune Tampi kepada Sulutnews.com Jumat ( 19/4) disekolahnya. Menurutnya 12 guru P3K tersebut enam merupakan guru asal sekolahnya yang ikut tes seleksi namun lulus disekolahnya.
Sementara enam lainnya dari luar SMA Negeri 1 Kauditan namun ketika tes lulus disekolahnya. Guru guru P3K ini sangat baik karena membantu peningkatan kualitas belajar mengajar disekolahnya yang saat ini sudah mendapat akreditasi ” A”. Guru P3K yang masuk ini ada yang jurusak Esakta sehinga sangat menunjang seperti.mata pelajaran6 Matematikan dan mata pelajaran Esakta lainnya.”Saya optimis SMA Negeri 1 Kauditan akan mampu bersaing dengan sekolah lain” katanya.
Saat ini ada 55 guru sebagian besar Aparatur Sipil Negara ( ASN) termasum 12 guru P3K dan honorer tingal empat guru. Jumlah 55 guru dengan 700 siswa sudah cukup. Namun kalau masih kurang kedepan akan ditambah.
Penerima PIP
Terkait Program Indonesia Pintar ( PIP) hinga saat ini ada sekitar 200 lebih siswanya terima PIP dan itu berjalan lancar. Artinya siswa dalam proses pencairan tidak ada masalah. Karena langsung cair di Bank dan setiap siswa ada yang dapat Rp 1 juta ada ada Rp 1, 8 juta. Untuk pengunaan harus sesuai kebutuhan sekolah. Orang tua siswa dan siswa kami buat rekomendasi dan dijelaskan dalam rekomendasi tujuan pengunaan dana PIP yaitu bisa bli keperluan sekolah.” Kami sudah himbau jangan salahgunakan” kata Kepsek.
14 Lulus SNBP
Sementara itu untuk suswa yang lulus Perguruan Tinggi Negeri ( PTN) lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi ( SNBP) tahun ini hanya 14 siswa dan terbanyak di Unsrat dan Unima. Menurutnya banyak siswa disekolahnya engan lanjut masuk PTN karena faktor orang tua yang ekonomi menengah kebawah. Artinya siswa lulus langsung bekerja bersama orang tua.Jadi tidak banyak yang ingin studi lanjut. Kedepan pihaknya akan mendorong agar bisa dipikirkan untuk lanjut. (fanny)