Manado,Sulutnews.com – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Indonesia diperingat untuk mengenang pahlawan pendidikan yang juga dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional yaitu Ki Hadjar Dewantara yang lahir pada 2 Mei 1889.
Upacara peringatan Hardiknas di Plein Sparta Tikala, Jln Balai Kota di Manado, pada Jumat 2 Mei 2025 berlangsung dengan hikmat, lancar serta kondusif.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar Dan Menengah RI (Wamendikdasmen), Dr Fajar Riza Ul Hag selaku inspektur upacara memimpin langsung upacara tersebut dan tampak hadir pula Wali Kota Manado Andrei Angouw,SE bersama Ketua TP-PKK Kota Manado Ny Irene Golda Angouw- Pinontoan, didampingi Wakil Wali Kota dr Richard Sualang bersama Ny dr Merry Sualang-Mardani dan tampil dengan pakaian adat khas Minahasa.
Mengangkat semangat kebinekaan, seluruh jajaran pemerintah Kota Manado tampak pula datang mengenakan pakaian adat khas Minahasa, seperti Sekretaris Daerah Kota (Sedakot) Manado dr Steven Dandel, para Asisten Walikota, dan Pejabat Eselon II, Forkopimda beserta para Kepala Sekolah, guru dan insan pers liputan Kota Manado.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.Si, yang juga tampil mengenakan setelan kemeja Adat khas Minahasa saat membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan Nasional, Abdul Mu’ti, mengatakan sangatlah penting pendidikan inklusif dan bermutu sebagai hak seluruh anak bangsa untuk diterapkan secara berlanjut.
“Momentum Hardiknas adalah pengingat bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tugas konstitusional. Pendidikan berkualitas harus menjangkau semua kalangan, tanpa diskriminasi agama, suku, maupun latar belakang sosial,” ujar Wamen Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.Si,
Ia juga menyampaikan pentingnya komitmen seluruh insan pendidikan bersama-sama pemerintah memutuskan mata rantai kemiskinan melalui perbaikan mutu pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru.
“Hal ini merupakan pesan dari Presiden RI Prabowo Subianto yang kerap menegaskan komitmen pemerintah dalam memutus mata rantai kemiskinan melalui perbaikan mutu pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru,” tambah lulusan S-3 dari Universitas Gadjah Mada ini.
Menurutnya guru bukan sekadar pendidik, tetapi juga figur orang tua di lingkungan sekolah. Maka, perhatian terhadap kesejahteraan mereka menjadi hal yang mutlak, tambah pria kelahiran Sunda, Sukabumi, Jawa Barat ini.
Upacara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada beberapa kepala sekolah dan siswa berprestasi.
Para guru dan tenaga pendidik tampak antusias mengikuti rangkaian acara Hardiknas 2025 ini, bahkan menyempatkan diri untuk berfoto bersama Wamen Dr Fajar Riza Ul Hag sebagai bentuk apresiasi atas kunjungan di Manado. Mereka juga memiliki semangat untuk terus melanjutkan perjuangan dan pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan Indonesia Maju. (*/Yayuk)