Rote Ndao,Sulutnews.com – Pada hari Selasa, 26 September 2023, sepuluh siswa dari SMK Negeri 1 Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, NTT melakukan kunjungan ke Pengadilan Negeri Rote Ndao untuk melaksanakan praktik pendidikan pancasila dan materi-materi terkait perumusan pancasila dan persidangan.
Acara ini berlangsung dari pukul 08:00 hingga 13:00, dengan melibatkan 30 siswa dan guru.
Namun, insiden yang tidak terduga terjadi setelah kunjungan tersebut. Beberapa hari setelah kunjungan, baik siswa-siswa maupun beberapa guru yang ikut serta dalam acara tersebut mengalami sakit perut dan merasa tidak enak badan.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lobalain, Kris Ishak, menjelaskan bahwa mereka tidak dapat dengan pasti menyimpulkan bahwa penyebab kesehatan yang buruk ini disebabkan oleh konsumsi makanan di pengadilan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi telah turun untuk melakukan penyelidikan, dan hasil laboratorium masih dalam proses.
Kris Ishak juga menekankan bahwa pihak sekolah telah melakukan upaya untuk mendukung siswa-siswanya yang sakit, termasuk mengunjungi mereka di rumah sakit. Namun, proses pemindahan siswa-siswa dari rumah ke rumah sakit dan kembali ke rumah ditangani oleh pihak pengadilan sesuai kesepakatan awal.
Pihak pengadilan juga berbicara tentang insiden ini. Mohammad Rizal Al Rasyid, juru bicara Pengadilan Negeri Rote Ndao, menjelaskan bahwa pada hari Selasa, 26 September 2023, pengadilan hanya menyediakan makanan berupa snack, termasuk tiga macam kue dan air. Makanan tersebut dikonsumsi oleh anggota pengadilan, termasuk dirinya sendiri, dan tidak ada yang mengalami gejala serupa.
Namun, pada hari Rabu, 27 September 2023, pihak pengadilan mendapat laporan bahwa beberapa anggota pengadilan mengalami sakit perut. Pada saat yang sama, Kepala Sekolah SMK N 1 LOBALAIN juga memberi tahu bahwa siswa-siswa dan beberapa guru mereka juga mengalami gejala yang serupa.
Meskipun dugaan awal mengarah pada makanan yang dikonsumsi, baik pihak sekolah maupun pengadilan berusaha untuk saling mendukung dalam menangani situasi ini. Pihak kesehatan juga telah turun untuk melakukan investigasi lebih lanjut, namun hasil laboratorium dan wawancara masih dalam proses.
Pihak pengadilan menegaskan bahwa mereka tidak dapat mengambil kesimpulan tanpa data yang jelas dan resmi dari lembaga yang berwenang. Mereka juga meminta dukungan masyarakat dalam menunggu hasil penelitian yang akurat sebelum membuat pernyataan resmi tentang penyebab insiden ini.
Saat ini, ada 10 siswa dari SMK Negeri 1 Lobalain yang dirawat di rumah sakit, sedangkan pengadilan telah menyediakan perawatan bagi pegawai-pegawai yang mengalami gejala serupa. Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkapkan penyebab pasti dari insiden ini.
Ini adalah situasi yang sedang berkembang, dan pihak berwenang terus bekerja untuk mendapatkan klarifikasi yang akurat tentang apa yang terjadi pada siswa-siswa SMK Negeri 1 Lobalain dan anggota pengadilan yang terkena dampak. Kami akan terus memberikan informasi terbaru seiring dengan perkembangan berita ini.
Reporter : Dance henukh