SN.com,Kotamobagu– Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kotamobagu melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Tahap II dalam rangka penyusunan Roadmap Pendidikan.Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Disdik Kotamobagu pada Rabu (23/10/2024) dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kotamobagu Sofyan Mokoginta, ketua tim penyusun Reiner Mohamad Yusuf Ointoe, Kepala Disdik Aljufri Ngandu, serta seluruh kepala sekolah SD dan SMP se-Kotamobagu.Dalam sambutannya, Sofyan Mokoginta menekankan pentingnya pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional dan urusan wajib dalam pelayanan dasar. “Kita wajib memberikan akses pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah dan mencapai 100 persen dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM),” jelasnya.Ia juga menegaskan bahwa seluruh anak usia PAUD, pendidikan dasar, dan menengah di Kotamobagu harus mendapatkan hak mereka atas pendidikan. “Roadmap ini akan menjadi pedoman perencanaan pendidikan untuk 50 tahun mendatang di Kotamobagu,” lanjut Sofyan.Sofyan menyoroti pentingnya memahami kondisi terkini pendidikan di Kotamobagu. “Salah satu cara mengukurnya adalah dengan melihat tingkat kesejahteraan masyarakat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada 2023, IPM Kotamobagu mencapai 74,43 persen, tertinggi di Bolaang Mongondow Raya,” ungkapnya.Ia juga mencatat bahwa indikator rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah di Kotamobagu masih relatif rendah. “Rata-rata lama sekolah di Kotamobagu baru mencapai 10,33 tahun atau setara dengan kelas 1 SMA, sementara harapan lama sekolah adalah 12,9 tahun atau kelas 3 SMA,” tambah Sofyan.Selain itu, Sofyan menekankan pentingnya mengidentifikasi dan menangani kasus anak putus sekolah. “Kita harus mengetahui jumlah anak putus sekolah dan apa yang menyebabkan mereka berhenti, serta memastikan infrastruktur pendidikan di setiap kecamatan memenuhi standar,” tegasnya.Ia berharap semua peserta FGD terlibat aktif dalam perumusan strategi pendidikan yang tepat. “Kontribusi peserta sangat diperlukan agar dokumen roadmap ini benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat dan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Kotamobagu di masa depan,” harap Sofyan (*)