KENDAL – SULUTNEWS.COM, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) ke-16 Posko 44 UIN Walisongo Semarang melakukan sosialisasi MPASI di Gedung Sarana Olahraga Desa Banyuurip, yang diikuti mahasiswa dari berbagai Fakultas di antaranya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Humaniora. Senin, 17/7/2023.
Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pemenuhan nutrisi buah hati selain dari konsumsi ASI. MPASI atau makanan pendamping air susu ibu yaitu makanan atau minuman bergizi seimbang yang diberikan kepada bayi berusia 6-24 bulan dengan takaran tertentu guna memenuhi kebutuhan gizi bayi. MPASI juga makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga, namun tidak serta merta menggatikan peran ASI.
“Kami mendukung penuh kegiatan sosialisasi MPASI yang dilakukan oleh teman-teman KKN UIN Walisongo. Menurut saya, sosialisasi yang dilakukan sangat bagus karena agenda ini sudah lama dibicarakan namun belum sempat terlaksanakan,” ujar Bu Isma selaku Ketua Pokja 1 PKK Desa Banyuurip.
Bu Isma mengapresiasi kegiatan mahasiswa KKN atas kepeduliannya terhadap kesehatan anak Desa Banyuurip guna meningkatkan kesadaran terkait pentingnya memperhatikan pemenuhan nutrisi buah hati. Menurutnya, kegiatan sosialisasi ini sangat mengedukasi para ibu yang baru atau sedang memberikan MPASI kepada buah hati.
Salah satu Anggota Tim KKN MIT 16 Posko 44 UIN Walisongo Kota Semarang Alfi Saelin Ni’mah menuturkan, kelompoknya melakukan sosialisasi pentingnya MPASI pada anak agar para ibu dapat memperhatikan kebutuhan nutrisi anak. Sosialisasi dilengkapi dengan pembagian selembaran berisi pengertian MPASI, pentingnya MPASI, anjuran bahan-bahan MPASI serta resep mudah pembuatan MPASI. Tidak hanya memberikan materi terkait MPASI, tetapi kelompoknya juga membawa dan membagikan contoh yaitu bubur yang di olah dengan beberapa bahan lainnya; wortel, tempe, ati ayam.
“Kami berharap sosialisasi mengenai MPASI ini bisa diimplementasikan sendiri oleh ibu-ibu. Pemenuhan nutrisi pada bayi tidak cukup hanya dengan ASI, oleh karena itu perlu adanya MPASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi,” ujar Alfi Saelin selaku anggota KKN MIT 16 Posko 44.
Lebih lanjut, kegiatan ini dilakukan guna melakukan pencegahan stunting pada anak. Apabila nutrisi anak tidak terpenuhi atau terjadi stunting, maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Selain kegiatan sosialisasi MPASI untuk pencegahan stunting, mahasiswa KKN MIT Posko 44 telah melakukan pendidikan politik dan menyusul kegiatan ekonomi kreatif yaitu pembuatan lilin aroma terapi serta sosialisasi mengenai pupuk dan pestisida. (Ril/Ahmad Nasirin)