MANADO,SULUTNEWS.COM – Perhimpunan Alumni Indonesia dari Jepang di Sulawesi Utara atau PERSADA yang dipimpin Prof. Ir. Kawilarang Warouw Alex Masengi, MSc, PhD, dijadwalkan akan bersilaturahmi dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, di Manado, 28 Februari 2023 mendatang.
Diketahui, Pertemuan Pengurus PERSADA Sulawesi Utara ini sebagai penghargaan pemerintah Jepang kepada alumni Jepang yang ada di Manado Sulut, atas kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan serta banyak hal yang selama ini tercipta antara Indonesia dan Jepang.
Prof Kawilarang yang juga Ketua Manado Karate-Do Club (MKC) menyatakan berterimakasih kepada Pemerintah Jepang atas jadwal pertemuan ini.
“Jadi saya dan teman-teman alumni Jepang dari Unsrat dan Perguruan Tinggi lain nantinya akan berdialog dengan Duta Besar Jepang Kanasugi Kenji pada 28 Februari mendatang di Manado,”kata Prof Kawilarang, Rabu (8/2/2023).
Dikatakan Prof Kawilarang, “Selain pendidikan dan budaya, “Kami juga akan mencoba memanfaatkan waktu untuk menjelaskan kepada Dubes Jepang menyangkut perkembangan olahraga beladiri Karate di Manado Sulut yang berasal dari Jepang, termasuk kerjasama program Manado Karate-Do Club dengan pihak Jepang,” tambah Prof Kawilarang, didampingi Sekretaris Manado Karate-Do Club, Harris Vandersloot.
Lanjut Prof Kawilarang, Kedatangan Dubes Jepang Kanasugi Kenji di Manado selama dua hari 27 dan 28 Februari 2023 selain menemui Anggota PERSADA Alumni Jepang di Manado, juga akan memuluskan pembukaan Penerbangan langsung Manado – Tokyo dengan Pemprov Sulut yang diperjuangkan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw, pungkasnya.
Diketahui, PERSADA Sulut atau perhimpunan alumni Indonesia dari Jepang, didirikan pada 5 Juli 1963 oleh para senior alumni Jepang, dan menjadi komunitas berkumpul bagi orang Indonesia yang pernah belajar atau dilatih di Jepang termasuk yang ada di Sulawesi Utara.
Berdasarkan data saat ini PERSADA memiliki keanggotaan lebih dari 12.000 mantan siswa dan peserta pelatihan dari negara Matahari Terbit ini, baik dengan biaya sendiri, maupun mendapat beasiswa dana swasta, pemerintah Indonesia atau Jepang.
Mereka terlibat dalam berbagai bidang kegiatan mulai dari sektor perdagangan, industri, layanan medis, pendidikan dan politik, sebagaimana tujuan dari lembaga ini yaitu memberikan kontribusi kepada negara di bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Pada tahun 1986 PERSADA mendirikan Universitas Darma Persada sebagai wujud kontribusi organisasi ini kepada rakyat Indonesia di bidang pengembangan SDM melalui jalur pendidikan formal sekaligus menjadi simbol persahabatan antara kedua negara.
Melalui Universitas Darma Persada, PERSADA mewujudkan misinya membangun SDM unggul di era globalisasi dan disrupsi dan diharapkan para lulusan universitas ini diharapkan bisa menjadi duta perubahan global dalam mendorong peningkatan nilai tambah di berbagai bidang, terutama di bidang teknologi, ilmu pengetahuan dan budaya.
Untuk mencapai harapan itu, Universitas Darma Persada menerapkan program tiga bahasa yaitu Indonesia, Inggris, dan Jepang, serta pendidikan tentang filosofi dan semangat Monozukuri, semangat kreatif ala Jepang dalam menghasilkan produk yang berdaya saing kuat. (**/arp)