Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Pahlawan Tahun 2024 Caroll-Sendy Apresiasi Dua Pahlawan Nasional Asal Tomohon Gubernur Olly Dondokambey : HUT Ke-60 Sulawesi Utara Mengalami Kemajuan Pesat KPU Kabupaten Lebak Gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati Menparekraf Sandiaga Uno Puji Pemda Sulut Laksanakan Discover North Sulawesi 2024 Saat Ditangkap Kapal MV Lakas Berbendera Filipina Tidak Memiliki Dokumen Lengkap

Banten · 26 Nov 2024 09:33 WIB ·

Dinas Pertanian Kabupaten Lebak adakan Bimtek dan Pelatihan Pendataan Geospasial


Foto : Itan Oktarianto, Kepala Bidang Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Perbesar

Foto : Itan Oktarianto, Kepala Bidang Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

Lebak Banten, Sulutnews.com – Data merupakan aspek penting dewasa kini, terlebih bagi pihak pemerintah data yang akurat menjadi hal krusial dalam pengambilan kebijakan. Dinas pertanian Kabupaten Lebak sadar akan hal tersebut, terlebih lagi dimasa mendatang akan menjadi aspek dalam segala sektor pembangunan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Itan Oktarianto mengatakan kepada wartawan, Selasa 26 November 2024.

Lanjut Itan, Selain itu mulai gencarnya eksekusi terkait kebijakan satu data indonesia dari pemerintah pusat menjadi sinyal bahwa data memang akan memiliki peranan penting bagi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

Salah satu jenis data yang saat ini sedang populer adalah data geospasial. Data geospasial adalah data berbasis waktu yang terkait dengan lokasi tertentu di permukaan bumi.

” Data ini dapat memberikan insight tentang hubungan antara variabel dan mengungkapkan pola dan tren tertentu antara variabel satu dengan lainnya,” jelasnya

Itan Oktarianto mengatakan pada sektor pertanian data jenis ini sangat selaras dengan berbagai instrumen data yang dibutuhkan mengingat salah satu keunggulan data ini adalah mampu Menyajikan data dalam format visual peta.

Melihat hal ini sebagai fenomena yang menarik. Menurutnya pendataan geospasial sektor pertanian di Kabupaten Lebak harus segera dilaksanakan terkhusus data mengenai Prasarana pertanian.

” Dengan Visi bahwa data yang akurat akan mengahasilkan kebijakan yang tepat,” ujarnya

Pihaknya mencanangkan proyek perubahan penyediaan Informasi Prasarana Pertanian dan Integrasi Pengembangan Data ke ArcGIS pada Bidang Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian.

” Sebagai Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator yang sedangkan. Berbicara mengenai perubahan, tentu bukan hal yang mudah,” ungkapnya

Terlebih perubahan perilaku dan kebiasaan organisasi memerlukan strategi yang holistik agar dapat berjalan.

Seolah gayung bersambut, Rahmat, S.STP., M.Si. selaku kepala dinas pertanian Kabupaten Lebak memberikan restu dan dukungan penuh terhadap proyek perubahan ini.

Menurutnya sektor pertanian merupakan sektor yang kompleks, sehingga data yang komprehensif diperlukan untuk membawa sektor ini ke arah yang lebih baik.

” Tanpa membuang waktu, setelah mendapatkan angin segar tersebut kami segera mengeksekusi idenya dengan membentuk tim efektif dan membenahi permasalahan yang dapat menghambat proyek perubahan ini,” terangnya

Menurutnya ada 4 hal krusial yang perlu dibenahi dalam hal ini, antara lain:
Perilaku dan budaya pendataan
Sejauh ini data yang tersaji masih dalam bentuk tabular, dimana aparatur di Dinas Pertanian sudah terbiasa dengan hal tersebut.

Tentu untuk merubah hal tersebut, dan mendorong para aparat agar mau merubah kebiasaan dalam pendataan menjadi geospasia akan menjadi tantangan tersendiri.

Menurut Itan Oktarianto, untuk mengantisipasi hal tersebut perlu adanya peraturan tertulis mengenai hal tersebut.

Sehingga diterbitkanlah Peraturan Kepala Dinas NOMOR : 920/7076 – Distan/X/ 2024 Tentang Penggunaan Data Geospasial dalam Pembangunan Prasarana Pertanian di Kabupaten Lebak.

Dampak dari peraturan ini diharapkan dalam pembentukan kebiasaan baru di lingkungan kerja sehingga aparatur dan stakeholder terkait akan terdorong menggunakan data spasial.

Pentingnya kesadaran diri untuk terbiasa dalam pemanfaatan data spasial tentunya akan mendukung penyediaan data prasarana pertanian yang lebih akurat dan terencana dengan baik.

Standar Operasional Prosedur Pendataan Geospasial Pembentukan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah langkah penting dalam penerapan perubahan di suatu organisasi.

SOP adalah panduan yang memberikan petunjuk tentang tata cara atau langkah-langkah yang harus diikuti untuk melaksanakan suatu tugas atau proses tertentu.

Dengan adanya SOP, setiap anggota organisasi dapat memiliki panduan yang jelas tentang bagaimana melakukan tugas-tugas mereka dengan konsisten dan efisien. Pada kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Lebak dapat dituangkan dalam pedoman umum dan atau petunjuk teknis.

Pertama-tama, langkah awal dalam pembentukan SOP adalah mengidentifikasi proses atau tugas yang perlu diatur. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan analisis terhadap setiap aktivitas yang dilakukan dalam organisasi.

Setelah proses atau tugas yang perlu diatur telah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menentukan langkah-langkah atau aturan yang harus diikuti dalam pelaksanaan tugas atau proses tersebut.

Selanjutnya, para pemangku kepentingan dalam organisasi harus terlibat dalam pembentukan SOP.

Para pemangku kepentingan ini bisa berasal dari berbagai tingkatan dalam organisasi, termasuk Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kelompok Jabatan Fungsional, Kelompok Jabatan struktural dan lain sebagainya. Dengan melibatkan para pemangku kepentingan, SOP yang dibentuk akan menjadi lebih akurat dan relevan dengan kebutuhan organisasi.

Selain itu, selama proses pembentukan SOP, penting untuk menerima masukan dari semua pihak yang terlibat. Ini termasuk menerima umpan balik dan saran dari para penyuluh dan pihak yang akan menerapkan SOP tersebut. Dengan menerima masukan dari pihak-pihak terkait, SOP yang dibentuk akan menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi organisasi.

Dalam kesimpulannya, pembentukan SOP dalam penerapan perubahan adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan konsistensi dan efisiensi dalam melakukan tugas atau proses di suatu organisasi.

Dengan adanya SOP, setiap anggota organisasi akan memiliki panduan yang jelas tentang bagaimana melakukan tugas mereka dengan benar. Oleh karena itu, penting bagi setiap organisasi melibatkan seluruh pihak untuk membentuk SOP yang sesuai.

Kompetensi Sumber Daya Manusia
Setelah SOP dinyatakan selesai, langkah selanjutnya adalah melaksanakan pelatihan kepada seluruh pihak tentang bagaimana menerapkan SOP tersebut.

Pelatihan ini penting untuk memastikan bahwa setiap pihak memahami dengan jelas tata cara yang harus diikuti dan dapat melaksanakannya dengan baik.

Bimbingan teknis dan pelatihan merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan kompetensi seseorang. Bimbingan teknis adalah proses pengajaran dan arahan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan seseorang dalam suatu bidang tertentu.

Sedangkan pelatihan adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja seseorang agar dapat bekerja lebih efektif dan efisien.

Pentingnya bimbingan teknis dan pelatihan dalam peningkatan kompetensi tidak bisa diabaikan.

Dengan adanya bimbingan teknis dan pelatihan, seseorang dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka sehingga dapat meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang akan dilaksanakan sehingan presentasi keberhasilan juga dapat meningkat.

Hal ini akan berdampak positif terhadap kualitas data geospasial yang dihasilkan. Selain itu, pelatihan juga dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja para pihak, karena mereka merasa dihargai dan mendapat kesempatan untuk terus belajar dan berkembang.

Secara keseluruhan, bimbingan teknis dan pelatihan sangat penting dalam peningkatan kompetensi seseorang. Dengan adanya bimbingan teknis dan pelatihan, seseorang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, meningkatkan produktivitas, memungkinkan adaptasi dengan perkembangan teknologi, dan membantu proses perubahan yang akan diterapkan.

Perbaikan Sarana Komputasi
Dalam dunia modern saat ini, teknologi komputer memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pelaksanaan pendataan geospasial.

Pendataan geospasial adalah proses pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data yang berkaitan dengan lokasi geografis tertentu. Untuk melakukan pendataan geospasial secara efektif dan efisien, diperlukan sarana komputasi yang memadai.

Salah satu contoh sarana komputasi yang digunakan dalam pendataan geospasial adalah komputer. Komputer memungkinkan kita untuk menyimpan, mengolah, dan menganalisis data geospasial dengan cepat dan akurat.

Selain itu, komputer juga dapat digunakan untuk membuat peta digital, grafik, dan visualisasi data yang memudahkan pemahaman dan interpretasi informasi geospasial.

Selain komputer, sarana komputasi lain yang digunakan dalam pendataan geospasial adalah perangkat lunak (software) khusus. Perangkat lunak ini dirancang untuk membantu proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data geospasial. Contoh perangkat lunak yang sering digunakan dalam pendataan geospasial adalah Geographic Information System (GIS), Remote Sensing, dan Global Positioning System (GPS).

Dengan adanya sarana komputasi yang memadai, proses pendataan geospasial menjadi lebih efisien dan akurat.

Data yang dikumpulkan dapat disimpan, dianalisis, dan divisualisasikan dengan lebih baik, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan perencanaan yang lebih tepat. Selain itu, sarana komputasi juga memungkinkan untuk melakukan kolaborasi dan berbagi data geospasial secara online.

Hal ini memudahkan komunikasi dan koordinasi antar pihak yang terlibat dalam pendataan geospasial, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya.

Proses ini direncanakan akan berada pada tahap jangka menengah dan Panjang. Karena pada aspek ini dibutuhkan penganggaran yang besar khususnya dari segi perangkat keras, sehingga pada prosesnya membutuhkan waktu sekurang-kurangnya satu tahun. Sedangkan pada jangka pendek akan di fokuskan pada penyediaan perangkat lunak untuk pendataan geospasial.

Dalam kesimpulan, penyediaan sarana komputasi yang memadai sangat penting dalam pelaksanaan pendataan geospasial.

Dengan adanya komputer, perangkat lunak, dan teknologi lainnya, proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data geospasial dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan bermanfaat bagi berbagai pihak.

Artikel ini telah dibaca 1,016 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Warga Desa Sukamaju Kabupaten Lebak Sambut Baik Dinas PUPR Tangani Ruas Jalan Cipanas-Ciparay Yang Terputus

10 Desember 2024 - 22:47 WIB

Launching dan Peresmian Inovasi Kepemimpinan Nasional Kabupaten Lebak

9 Desember 2024 - 23:38 WIB

Dinsos Lebak Gelar GOSIPANTASKIN Dorong Penyaluran Bansos Tepat Sasaran

9 Desember 2024 - 17:26 WIB

Proyek Strategis Nasional PIK 2 Berdampak Positif, Egi Hendrawan : Kami dukung

7 Desember 2024 - 18:51 WIB

Lewat SITAMPAN, DPRKPP Lebak Jajaki Tata Kelola Pemakaman

4 Desember 2024 - 20:36 WIB

Catur Tim Relawan Lebak Bersahaja Dalam Rangka Cooling Down dan MeLombampererat Persaudaraan

2 Desember 2024 - 18:28 WIB

Trending di Banten